Senin, 13 Desember 2010

Bahaya, Berlaptop di Atas Paha Anda

Selasa, 05 Oktober 2010, 15:30 WIB


Sebaiknya, beri antara tahan panas antara laptop dan paha Anda.
REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS--Apakah Anda pernah bekerja dengan laptop Anda di pangkuan Anda? Jika demikian, Anda mungkin ingin memikirkan kembali kebiasaan tersebut.

Para pakar kesehatan kulit di Siwss menyebutkan, kebiasaan ini bisa menyebabkan apa yang disebut sebagai "sindrom kulit terpanggang," yaitu kondisi kulit yang tidak biasa tampak berbintik-bintik yang disebabkan oleh paparan panas jangka panjang.

Dalam satu kasus baru-baru ini, seorang anak 12 tahun mengalami perubahan warna kulit menjadi belang-belang di paha kirinya setelah bermain game komputer beberapa jam setiap hari selama beberapa bulan.

"Dia mengakui bahwa laptop menghasilkan panas di sisi kiri, dan terlepas dari itu, ia tidak mengubah posisinya," lapor para peneliti Swiss dalam sebuah artikel yang dipublikasikan Senin dalam jurnal Pediatrics.

Kasus lainnya melibatkan seorang mahasiswa Virginia yang mencari pengobatan untuk perubahan warna belang-belang di kakinya. Dr Kimberley Salkey, yang menanganinya, menyebutkan pasiennya itu biasa menghabiskan waktu sekitar enam jam sehari bekerja dengan komputer yang bersandar di pangkuannya. "Suhu bawah tanpa disadari bisa mencapai 125 derajat," ujarnya.

Kasus itu, sebetulnya mulai terendus sejak tahun 2007. Salah satu dari 10 kasus yang berhubungan dengan laptop dilaporkan di jurnal medis dalam enam tahun terakhir.

Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh terlalu sering menggunakan bantalan pemanas dan sumber panas lain yang biasanya tidak cukup panas untuk menyebabkan luka bakar. Ini umumnya tidak berbahaya tetapi bisa menyebabkan penggelapan kulit permanen. Dalam kasus yang sangat jarang, dapat menyebabkan kerusakan yang mengarah ke kanker kulit, kata para peneliti Swiss, Dr Andreas Arnold dan Peter Itin dari University Hospital Basel. Mereka tidak menemukan kasus kanker kulit dihubungkan dengan menggunakan laptop. Namun mereka menyarankan cara aman menggunakan laptop di bangkuan, yaitu dengan menempatkan tas atau perisai panas lainnya di bawah laptop jika Anda harus menggunakannya di pangkuan Anda.

Salkey, asisten profesor dermatologi di Eastern Virginia Medical School, mengatakan bahwa di bawah mikroskop, menyerupai kulit yang terkena kulit yang rusak oleh paparan sinar matahari jangka panjang. Produsen utama termasuk Apple, Hewlett Packard dan Dell memperingatkan dalam buku petunjuk untuk tidak menempatkan laptop di pangkuan atau kulit yang terbuka untuk waktu yang lama karena risiko untuk luka bakar.

Sebuah laporan medis beberapa tahun lalu menemukan bahwa pria yang menggunakan laptop di pangkuan mereka menyebabkan suhu skrotum tinggi. Jika berkepanjangan, hal semacam panas dapat menurunkan produksi sperma, yang berpotensi dapat menyebabkan kemandulan. Namun penelitian shahih tentang hal ini belum dikonfirmasi.
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: AP

Taken from Republika online.

♥ Kavita, Putri Keluarga Hindu Ekstrim yang Masuk Islam ♥

Kavita lahir dari keluarga Hindu yang taat. Keluarganya adalah anggota Shiv Sena, sebuah organisasi pemeluk agama Hindu di India yang dikenal ekstrim dan radikal. Tak heran jika Kavita sama sekali tidak mengenal agama Islam, bahkan ibadah wajib kaum Muslimin yang disebut salat pun ia tidak tahu, sampai akhirnya ia menjadi seorang muslim dan ibadah salatlah yang membuatnya mencintai Islam.

Setelah memeluk Islam, ia mengubah namanya menjadi Nur Fatima. Kisahnya menjadi seorang muslim, melalui jalan panjang dan berliku. "Saya lahir dan menikah di Mumbai, India. Usia saya 30 tahun, tapi saya masih merasa seperti anak yang masih berusia lima tahun, karena pengetahuan saya tentang Islam masih sedikit, tidak lebih dari pengetahuan yang dimiliki anak usia lima tahun," kata Kavita atau Nur Fatima yang menyandang gelar master dari Universitas Cambrigde ini.

"Saya menyesal, karena selama ini saya cuma mengejar gelar kesarjanaan di dunia , tapi tidak melakukan apapun untuk kehidupan di akhirat kelak. Sekarang, saya ingin melakukan sesuatu untuk kehidupan di Hari Akhir nanti," ujar Nur Fatima yang dianugerahi dua putra ini.

Ditanya tentang bagaimana awalnya ia memilih menjadi seorang muslim, Nur Fatima menjawab dengan mengungkapkan rasa syukurnya pada Allah Swt. "Pertama kali, saya ingin mengucapkan syukur pada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Ketika Allah Swt. berkehendak, Ia akan memberikan pemahaman pada seseorang tentang agama Islam," tuturnya.

"Saya tumbuh di lingkungan orang-orang Hindu ekstrim yang sangat membenci orang-orang Islam. Saya memeluk Islam setelah menikah, tapi sejak remaja saya tidak senang dengan penyembahan terhadap patung-patung ..."

"Saya ingat, dulu pernah menaruh sebuah patung sesembahan ke dalam ruang untuk mencuci di rumah. Kakak saya menegur perbuatan itu dan saya menjawab, jika patung itu tidak bisa melindungi dirinya sendiri, lalu mengapa kita meminta perlindungan darinya? Apa yang diberikan patung itu pada kita?," kisah Nur Fatima mengingat masa kecilnya.

Ia mengatakan bahwa dalam keluarganya ada ritual dimana seorang anak perempuan, ketika menikah, harus mencuci kaki suaminya dan meminum air cuci kaki itu. Nur Fatima sejak awal menolak keras tradisi itu dan karenanya ia sering kena tegur keluarganya.

Sejak tinggal sendiri karena sekolah di luar negeri, Nur Fatima pernah sesekali mengunjungi sebuah Islamic Center. Dari pembicaraan yang sering ia dengar, ia jadi tahu bahwa kaum Muslimin tidak menyembah patung atau berhala tapi hanya menyembah apa yang kemudian ia ketahui disebut "Allah" Swt oleh kaum Muslimin.

Nur Fatima mengatakan bahwa ibadah salat yang membuatnya sangat terkesan dengan orang-orang Islam. "Awalnya saya tidak tahu bahwa ibadah yang mereka lakukan itu disebut salat. Tadinya saya pikir, mereka melakukan sejenis latihan kebugaran. Saya tahu ibadah yang mereka lakukan disebut salat ketika saya berkunjung ke Islamic Center itu," ujar Nur Fatima yang mengaku, sejak itu ia sering bermimpi berada di dalam sebuah ruangan empat dimensi, namun ia tidak tahu apa makna mimpi itu.

Setelah menikah dan menetap di Bahrain, Nur Fatima banyak belajar tentang Islam, apalagi lingkungannya adalah kaum Muslimin. Ia sering mengunjungi kenalan-kenalannya yang muslim. Pernah pada bulan Ramadan, sahabat muslimnya meminta Nur Fatima untuk tidak sering berkunjung karena sahabatnya itu merasa terganggu dengan kedatangan Fatima. Tapi Fatima meminta agar temannya itu tidak melarangnya datang ke rumah karena sebagai seorang yang baru masuk Islam, ia ingin mengamati apa saja yang dilakukan seorang muslim pada saat bulan Ramadan.

Sahabatnya lalu memperkenankan Fatima berkunjung selama bulan Ramadan, dan dari kunjungannya itu Fatima mengamati bagaimana sahabatnya salat dan membaca Al-Quran. Diam-diam, Fatima mengikuti gerakan salat meski saat itu ia tidak banyak tahu tentang salat dan bacaannya. Ia mengunci kamarnya saat melakukan semua itu. Tapi suatu ketika, ia lupa mengunci kamarnya dan suaminya menyaksikan apa yang dilakukan Fatima. Fatima tahu suaminya akan marah, awalnya ia merasa takut untuk menjelaskan, tapi akhirnya ia mendapatkan keberanian, entah darimana, untuk mengatakan bahwa ia sudah masuk Islam dan yang ia lakukan adalah salat, kewajiban sebagai seorang muslim.

Suami Fatima murka mendengarnya, begitu pula saudara perempuan Fatima saat mendengar bahwa Fatima sudah menjadi seorang muslim. Keduanya memukuli Fatima sampai babak belur.

Setelah kejadian itu, Fatima tidak boleh menemuai siap pun dan ia dikunci di dalam kamar. Ketika itu, Fatima belum resmi menjadi seorang muslim, ia sendiri heran mengapa ia berani dengan tegas mengatakan bahwa ia sudah masuk Islam pada suaminya.

Suatu malam, putera tertua Fatima yang masih berusia 9 tahun masuk ke kamarnya dan menangis. Anak lelakinya itu meminta ibunya untuk melarikan diri dari rumah, karena keluarga mereka berniat membunuh Fatima karena mengaku sudah masuk Islam.

"Saya tidak bisa melupakan momen yang berat itu ketika anak lelaki pertama saya membangunkan adiknya dan mengatakan, 'Bangun, mama akan pergi. Temuilah mama sekarang, karena tak ada yang tahu apakah mama akan bertemu kita lagi atau tidak'," kata Fatima.

"Anak kedua saya baru menemuai saya beberapa hari kemudian, ia bertanya apakah saya akan pergi dan saya cuma bisa mengangguk. Saya yakinkan dia bahwa kita akan bertemu lagi," sambung Fatima.

Di tengah malam gelap dan dingin, Fatima meninggalkan rumah dengan membawa dua cinta dalam hatinya. Cinta terhadap kedua puteranya dan cintanya pada Islam.

Fatima menuju sebuah kantor polisi. Beruntung, ada seorang petugas polisi yang mengerti bahasa Inggris. Setelah meminta istirahat sebentar, pada petugas polisi itu mengatakan bahwa ia pergi dari rumah karena ingin masuk Islam. Petugas polisi itu kemudian membantu Fatima dan memberikan tempat berlindung sementara di rumahnya. Fatima menolak untuk kembali pulang, ketika keesokan harinya suaminya datang ke kantor polisi dan mengatakan bahwa isterinya telah diculik.

Petugas polisi itu kemudian membawa Fatima ke rumah sakit untuk menjalani perawatan karena luka-luka yang dialaminya akibat pemyiksaan yang dilakukan suami Fatima. Setelah luka-lukanya sembuh, Fatima langsung mengunjungi sebuah Islamic Center terdekat. Di Islamic Center itu, ia melihat sebuah gambar tergantung di dinding. Saat itulah ia menyadari bahwa gambar itulah yang pernah hadir dalam mimpi-mimpinya. Seorang petugas Islamic Center mengatakan bahwa gambar itu adalah gambar Ka'bah.

Di Islamic Center itulah ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan Nur Fatima diangkat anak oleh pemilik Islamic Center itu. Ia kemudian dinikahkan dengan seorang lelaki muslim. Impiannya setelah resmi menjadi seorang muslim ketika itu adalah, segera pergi ke Baitullah dan menunaikan rukun Islam yang kelima. (ln/cti/isw/EM)

Selasa, 07 September 2010

Tips untuk Jadi Remaja Islam Oke

Seorang remaja mempunyai andil besar bagi perubahan lingkungannya. Ia pun mampu membawa teman-temannya agar sadar dan mengenal Islam. Sudah saatnya remaja peduli bahwa siapa lagi yang akan memperjuangkan Islam di tengah-tengah masyarakat kalau bukan mereka? Dulu ketika SK jilbab belum keluar, remaja juga yang bergerak dan berjuang. Itu hanya salah satu contoh. Sekarang pun di saat kesadaran berislam sudah tinggi, saatnya remaja berperan untuk membuat masyarakat rindu Islam kaafah yaitu dengan diterapkannya syariah Islam dalam naungan Khilafah.

Ketika ada teman yang gak sholat, pacaran aja kegiatannya, dugem, dan banyak aktifitas maksiat lainnya, siapa yang bisa menyadarkan mereka? Bukan para kyai, bukan para guru, bukan pula para dai tua yang seringkali tak paham dengan karakter remaja. Jadi yang paling efektif menyadarkan mereka adalah teman-temannya sendiri yaitu kamu sebagai generasi muda.

Jangan panik dulu. Jangan merasa berat dengan tugas sebagai remaja muslim yang kamu emban. Di bawah ini ada beberapa tips agar kamu jadi remaja yang oke dalam berdakwah di lingkungan kamu. Simak baik-baik ya:

1. Niat
Dari awal, niatkan semua usaha kamu karena Allah semata. Jangan sampai ada niat untuk sombong dan merasa benar sendiri. Juga jangan sampai ada kesan menggurui dan menganggap bodoh teman yang sedang kamu dakwahi. Petunjuk itu dari Allah. Lakukan upaya maksimal dalam menyadarkan teman dan jangan lupa berdoa untuknya agar segera kembali ke jalan yang benar. Karena sungguh, tidak ada yang mampu memberi jalan bila sudah disesatkan oleh Allah dan tak ada yang mampu menyesatkan bila sudah diberi petunjuk oleh-Nya. Jadi jangan lupa berdoa ya.

2. Lakukan apa yang kamu katakan
Ngomong gampang, tapi melakukannya itu yang butuh upaya lebih. Kalo kamu Cuma bisa ngomong tanpa melakukan apa yang kamu omongkan, maka orang lain terutama teman-temanmu tak akan percaya padamu lagi. Misal nih, kamu bilang pacaran haram dan dosa tapi kamu sendiri malah suka mojok berduaan dengan lawan jenis. Sama juga bo’ong kalo gini caranya. Selain dosa karena kamu berkhalwat (berdua-duaan dengan lawan jenis yang non mahrom), kamu juga dosa karena bisa ngomong tapi gak bisa melakukan omonganmu dengan konsisten. Dobel dosa tuh. Jangan sampai ini terjadi loh.

3. Gunakan Qur’an dan Hadits
Dalam berdakwah, gunakan Qur’an dan hadits sebagai acuan, bukan kata si A dan si B atau bahkan kata nenek moyang. Banyaklah baca buku-buku keislaman dan pahamilah wawasan keislaman itu sendiri. Jangan sampai kamu menyampaikan sesuatu yang kamu tidak punya ilmu tentangnya. Jadikan sirah (sejarah) Rasulullah dalam berdakwah sebagai panduan kamu ketika berdakwah di lingkungan teman-temanmu.
Harap kamu tahu, Rasulullah oke banget loh dalam menyampaikan dakwah di semua kalangan termasuk juga para remaja dan pemuda. Salah satunya adalah ketika ada seorang pemuda yang mendatangi Rasulullah dan bertanya, “Ya Rasul, saya ingin masuk Islam tapi saya masih hobi berzina.” Apa jawab Rasulullah? Bukannya marah tapi beliau dengan tenang menjawab, “ Kamu punya ibu? Punya saudara perempuan? Bagaimana perasaanmu bila ibu atau saudaramu yang perempuan dizina-i oleh laki-laki?” Sejak saat itu, pemuda tersebut langsung bertaubat, masuk Islam dan tidak pernah lagi melakukan zina.

4. Berbicaralah pada orang lain seakan-akan baru mengenalnya
Maksud dari poin ini adalah jangan berusaha sok tahu tentang seseorang hanya dengan melihatnya sekilas saja. Berbicaralah dengan ramah dan penuh perhatian sehingga orang yang akan didakwahi merasa nyaman dan kemudian percaya. Jangan terkecoh dengan penampilan. Misalnya saja seorang yang mengaku dirinya muslimah tapi pakaiannya selalu ketat dan mengumbar aurat. Jangan langsung berpikiran sok tahu yang negative bahwa dia itu pastilah seseorang yg pembangkang dan durhaka karena tidak menutup aurat. Kenalilah kepribadiannya lebih jauh.
Karena bisa jadi ia berpakaian seperti itu bukan karena ingin membangkang perintah Allah tapi benar-benar tidak tahu batasan aurat perempuan dalam Islam. Atau mungkin salah seorang teman kamu yang tak pernah sholat Jumat. Kenalilah dirinya lebih jauh dan jangan langsung berprasangka buruk. Ada banyak laki-laki yang tidak sholat Jumat karena keluarganya tidak pernah mengajarinya dan ia pun tidak tahu hukumnya. Jadi , tugas kamu nih untuk mendekati orang-orang semacam ini untuk memberikan pencerahan bagi kehidupannya sebagai seorang muslim yang baik.

5. Tersenyumlah
Tahukah kamu bahwa Rasulullah SAW itu suka sekali tersenyum loh. Tapi anehnya banyak para dai yang sukanya malah pasang tampang serius dan cemberut daripada tersenyum. Nah, kamu jangan ikut-ikutan yang model begini yah.
Tersenyum, berperilaku sopan dan baik adalah sikap Rasulullah yang harus kita amalkan seharui-hari. Jika kita ingin orang lain dekat dan menerima dakwah kita maka usahakan kita bersikap ramah pada mereka. Tersenyum adalah salah satu kunci dari keramahan ini.
Yang patut diingat adalah tersenyum disini konteksnya adalah ramah secara umum dan tidak bermaksud tebar pesona pada lawan jenis. Bagaimana pun Islam mempunyai aturan dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Bukan karena alasan dakwah trus seenaknya saja berdua-duaan dengan lawan jenis, misalnya. Nah, agar tidak timbul fitnah, usahakan berdakwah fokus pada sesame jenis. Cowok yang berdakwah ke kalangan cowok. Begitu juga cewek dakwahnya juga ke lingkungan cewek saja.

6. Bersikap aktif dan berbaur
Langkah awal bagi keberhasilan dakwah adalah bersikap aktif dan berbaur dengan objek dakwah. Sering-sering ngobrol dengan mereka yang ingin kamu dakwahi. Bisa juga kamu mengundang mereka untuk buka puasa bersama saat Ramadhan atau kajian remaja yang kamu kemas dengan santai. Jadikan mereka percaya bahwa kamu adalah tempat yang asyik untuk curhat, berbagi cerita baik suka maupun duka. Mengerjakan PR bareng, menenangkan di kala mereka gundah, atau sekedar menjadi teman yang baik ketika mereka butuh curhat dan diskusi. Dan yang utama, kamu harus bisa menjaga rahasia karena mereka sudah percaya sama kamu. Tapi bila keadaan berubah menjadi serius dan berbahaya, misalnya saja ada yang berniat bunuh diri karena frustasi menghadapi masalahnya, maka jangan segan-segan menghubungi orang yang lebih dewasa untuk menyikapi masalah ini.

7. Tunjukkan Islam itu sesuai untuk semua kalangan
Sering remaja menganggap bahwa Islam itu kuno dan ketinggalan zaman. Tunjukkan pada mereka bahwa pendapat ini salah. Tunjukkan pada mereka bahwa Islam itu berasal dari Allah yang tentu saja sesuai dengan zaman apa pun dan bagi siapa pun termasuk remaja juga. Yakinkan mereka bahwa Allah begitu dekat bahkan melebihi urat nadi kita sendiri. Allah juga Mahamelihat dan mendengar. Allah tempat meminta dan tumpuan semua keluh kesah dan gundah kita. Tunjukkan juga bahwa Islam itu sesuai dan cocok untuk remaja. Islam mempunyai semua jawaban yang diinginkan remaja tentang pencarian jati diri yang tidak semua agama bisa menjawabnya.

8. Libatkan mereka dalam kegiatan social
Ajak para remaja itu untuk terlibat dalam kegiatan social. Misalnya saja dengan mengadakan baksos di daerah-daerah miskin agar mereka lebih menghargai sesama dan pandai bersyukur. Atau bisa juga mengajak mereka dalam sebuah kepanitiaan atau peserta seminar Islam untuk remaja. Keterlibatan seperti ini membuat mereka menjadi bagian dari umat dan merasa berharga. Jangan lupa setelahnya kamu harus berterima kasih atas apa yang telah mereka lakukan untuk sesama.

9. Tanyakan 4 pertanyaan mendasar
Ketika pertemanan semakin erat, topic yang dibahas biasanya juga mengarah semakin serius. Kamu bisa mendiskusikan tentang cita-cita dan rencana mereka di masa depan. Ada 4 pertanyaan yang bisa mengarahkan topic agar remaja lebih mengenal Allah dan Islam:
1. kemanakah aku setelah kehidupan ini berakhir
2. apa yang membuat aku bahagia
3. Kepada siapakah aku seharusnya berterima kasih dan bersyukur
4. apakah saya bisa sukses tanpa bantuan orang lain

10. Tekankan sholat wajib 5 kali sehari sebelum kewajiban lainnya
Hubungan dengan Allah secara pribadi itu ada pada kewajiban sholat 5 waktu. Jangan memberikan banyak materi lain lebih dulu sebelum kesadaran untuk sholat wajib 5 waktu bisa terlaksana dengan baik. Tekankah bahwa dengan sholat saja hubungan dengan Allah terjalin secara langsung tanpa perantara. Hanya Allah saja tempat bersandar jika manusia menghadapi masalah. Sholat adalah saat yang tepat untuk meminta pertolonganNya. Jika mungkin, usahakan untuk sholat berjamaah ketika kamu sedang ngobrol santai dengan mereka. Ketika sholat ini sudah dijalankan dengan konsisten, maka hal-hal lain akan lebih mudah untuk diingatkan misalnya saja tidak boleh memaki, patuh pada orang tua dan cara berpakain yang menutup aurat sesuai dengan syariat Islam.

11. Bantulah mereka untuk mempercayai orang dewasa
Biasanya remaja memandang orang dewasa dengan pandangan miring seolah-olah dunia mereka benar-benar berbeda. Orang dewasa dianggap tidak pernah memahami dunia remaja dan anak muda dengan tepat. Nah, dalam hal ini kamu kudu berperan untuk menumbuhkan rasa percaya pada remaja terhadap orang dewasa. Misalnya saja dengan memuji seorang penceramah yang kena di hati remaja, para aktivis yang peduli dengan dakwah demi kebangkitan umat dan lain-lain. Memang sih, merubah sudut pandang mereka tidak bisa dengan mudah tapi paling tidak mereka nantinya bisa memahami pendapat orang tua di rumah.

12. Jangan pergi ketika mereka sedang down
Ingat, ketika seseorang sudah mulai mau menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan teratur, tidak berarti urusan sudah selesai. Akan ada ujian dan cobaan dalam hidup yang kadang bisa membuat futur/down atau lemah iman seseorang. Ada kalanya mereka mempertanyakan lagi keadilan Tuhan akan jalan hidup sulit yang mereka tempuh. Jangan putus asa apalagi tega meninggalkan mereka. Dampingilah para remaja ini untuk kembali menemukan jati diri keislaman mereka.

Semoga beberapa tips di atas bisa kamu jadikan alat untuk mendekati teman-teman kamu dalam berdakwah. Dan yang utama, kamu jangan lupa meminta pada Allah untuk dimudahkan langkahmu juga lisanmu dalam menyampaikan kebenaran. Semoga Allah menyertaimu selalu. Cheers ^_^
www.voa-islam.com

Skenario Allah di Balik Kegagalanku

Janganlah pernah berburuk sangka pada Allah, karena bisa jadi, di balik ketentuannya, Allah sedang merencanakan “kejutan” lain. Seringkali dalam berdo’a kepada Allah, kita meminta agar Ia mempersegerakan apa-apa yang kita munajatkan. Minimal, kita memohon kepada-Nya, agar sudi mengabulkan permintaan-permintaan kita. Bagi mereka yang bergelut di dunia bisnis, misalnya, mereka memohon kepada Allah agar bisnisnya lancar, dan menghasilkan keuntungan melimpah.
Adapun mereka yang sedang menyelesaikan program studi, mereka pun berharap agar Allah melancarkan studi mereka, kemudian menjadi orang yang sukses di kemudian hari. Begitu seterusnya, dan begitu seterusnya.
Karena besarnya harapan di balik lantunan-lantunan do’a itu, maka, tidak sedikit dari mereka yang menghujat Allah, manakala do’a belum memberikan jawaban. Padahal, belum tentu apa yang kita impi-impikan di balik do’a, itu akan membawa kebaikan bagi kita, begitu pula sebaliknya. Bahkan, bisa jadi, ditahannya pengabulan do’a tersebut, karena Allah sedang menyusun skenario yang jauh lebih besar, lagi lebih bermanfaat bagi kita, yang tidak pernah disangka-sangka. Begitu pula yang aku alami.
Aku adalah anak paling bungsu dari tujuh bersaudara. Sedari kecil (berumur 3 bulan) aku telah ditinggal oleh ibu. Maka, jadilah ayah dan saudara-saudaraku pengasuh, yang senantiasa merawat hingga aku dewasa.
Dari tujuh bersaudara, cuma aku yang bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi. Adapun yang lain, paling banter lulus MTS (Madrasah Tsanawiyah), bahkan dua kakakku, tidak lulus SD. Ini semua bukan atas kemauan kami, tapi memang, penghasilan ayah, yang berprofesi sebagai petani biasa, tidak mampu memenuhi biaya pendidikan.
Nah, faham akan kondisi keluarga –yang secara matematik tidak akan mampu membiayai kuliah– setelah menyelesaikan studi di salah satu pondok yang berbasis bahasa asing –Arab dan Inggris– di Jawa Timur (Jatim), aku berinisiatif untuk melanjutkan kuliah di institusi yang memberikan beasiswa bagi para mahasiswanya.
Setelah mencari informasi dan menjajaki beberapa kampus, dan melalui hasil musyawarah dengan keluarga, dari sekian banyak kampus, dua kampuslah yang menjadi incaranku. Yang pertama ada di daerah Jawa Barat dan satu lagi berada di Jawa Timur.
Pada dasarnya seluruh keluarga, terutama diriku pribadi, berharap bisa masuk di Jabar. Alasannya, di sini, selain mendapat beasiswa, makan, tempat tinggal, sangu, para mahasiswa juga mendapatkan kitab-kita pelajaran secara gratis. Maka, praktislah kita hanya tinggal fokus belajar.
Ada pun yang di Jatim, hanya menyediakan beasiswa kuliah dan makan. Sedangkan buku dan tete-bengek lainnya, masih harus mengeluarkan kocek pribadi. Dan masih ada satu lagi yang membuat saya kurang sreg di sini, para mahasiswa diwajibkan mengambil progran bahasa Inggris, sekalipun itu bukan jurusannya. Itu semua karena bahasa komunikasi keseharian di kampus, yaitu bahasa asing, Arab, dan Inggris.
Untuk membantu dalam proses melancarkan tes ujian di kampus pertama (Jabar), aku dan keluargaku saling bergotong royong. Mereka membantuku dengan do’a, puasa, dan shalat sunnah. Ada pun aku, berikhtiar dengan belajar yang giat, dan pastinya sambil berdo’a.
Pada mulanya, aku ngotot meminta kepada Allah, agar ia memberi aku kelulusan. Namun, melihat banyaknya jumlah peserta (ribuan, sedangkan yang diterima hanya seratus dua puluh), aku merasa dzalim kalau aku ‘memaksa’ Nya untuk mengabulkan permintaanku.
“Ini kan penilaian saya pribadi, kalau tempat ini terbaik untukku. Namun belum tentu bagi Allah, begitu bisikku dalam. Inilah yang kemudian mengubah do’a menjadi, “Ya Allah, berilah aku tempat terbaik menurutmu. Kalau memang tempat ini membawa manfaat bagiku keesokan hari, maka luluskanlah aku, tapi, sekiranya tempat ini justru menjerumuskanku kepada kesukaran di dunia dan akhirat, maka, jauhkanlah aku darinya.”
Doa inilah yang kemudian senantiasa aku panjatkan kepada Allah, hingga tiba waktu pengumuman kelulusan seleksi mahasiswa baru, Rabu, Juli 2006.
Setelah saya cek namaku pada abjad “Z” , ternyata namaku tidak ada. Terus terang aku sedih, sempat berderai air mataku. Aku bukan hanya bersedih atas kegagalanku, namun, aku juga merasa bersedih membayangkan reaksi keluargaku perihal kegagalanku. Setelah aku beri tahu mereka, ternyata sungguh di luar dugaanku sebelumnya. Mereka justru memotivasi aku untuk tetap semangat, jangan patah arang, ”Nggak usah terlalu sedih, dan jangan malu. Mungkin ini yang terbaik menurut Allah,”  ujar mereka melalui telepon.
Mendapat ’suntikan’ motivasi, semangatku langsung kembali. Seketika juga aku menelepon temanku, yang memang terlebih dahulu telah menjadi mahasiswa di kampus yang di Jatim, dan menanyakan tentang peluang pendaftaran. Dan ternyata, hari itu adalah hari terakhir pendaftaran mahasiswa baru, dan lusanya akan langsung diadakan tes. Sebab itu, kuminta sahabatku itu untuk mendaftarkanku. Alhamdulillah, ia menyanggupinya. Dan pada hari itu juga, aku langsung menyiapkan diri untuk langsung menuju Surabaya.
Singkat cerita, setelah melalui berbagai tes (tulis dan lisan), aku diterima di kampus ini. Dan komunikasi adalah jurusan yang aku pilih. Puji syukur senantiasa aku ucapkan atas karunia-Nya.
Sebagaimana telah saya paparkan di atas, seluruh mahasiswa diwajibkan mengambil mata kuliah Bahasa Inggris selama tiga semester, maka –meskipun terpaksa- aku pun mengikuti program tersebut. Masih jelas di benakku, betapa jujurnya saya ke pada dosen akan ketidakmengertian saya terhadap bahasa ini.
Di depan mahasiswa yang lain aku berujar, “maaf pak, soal-soalnya tidak saya kerjakan, saya tidak bisa sama sekali bahasa Inggris.”  Melihat kejujuranku, si dosen hanya bisa diam menyaksikan kertas jawabanku masih putih bersih.
Lambat laun, aku paksakan diri agar mampu –menjinakkan musuh– ku ini. Aku tidak ingin meninggalkan kesempatan yang kedua kalinya (sebelumnya di pondok yang berbasis bahasa asing). Maka mulailah aku pasang ‘kuda-kuda’untuk fokus belajar. Aku selalu menghafalkan sedikit-demi sedikit tiap kosa-kata. Dan yang pasti, do’a kepada Allah, tidak pernah terputus aku utarakan, agar Ia mempermudah langkahku ini.
Allahu Qadir ala kulli Syaiin, sungguh aku tidak menyangka, sedari awal aku berazam untuk belajar, aku merasa Allah sangat mempermudahku, untuk menguasai bahasa ini. Maka tidak heran, hanya dalam waktu yang relatif singkat (2-3 bulan), aku sudah mengalami perubahan pengetahuan yang sangat signifikan tentang bahasa Internasional ini. Dan yang membuat saya lebih terharu lagi, saya bukan hanya mampu secara teoritis, namun, secara praktis, aku pun bisa. Maka, terkaget-kagetlah teman-temanku, ketika ujian pertengahan semester (UTS), untuk seluruh macam mata kuliah bahasa Inggris (Reading, Grammar, Conversation), nilaiku adalah yang terbaik.
Seiring dengan kemampuan baruku itu, Allah menjadikannya sebagai jembatan penghubung bagiku, untuk memperoleh rezeki-Nya (fulus). Aku diamanahi oleh dosen untuk mengajar di sekolah binaannya.
Tidak itu saja, aku pun membuka kursus untuk mereka yang berminat mendalami bahasa Inggris. Alhamdulillah, meskipun tidak banyak, tapi ada.
Kini, kebutuhan-kebutahanku secara ekonomis bisa terpenuhi, tanpa harus membebani orangtua dan keluarga.
Sebagai penutup dari tulisan ini, cukuplah firman Allah di surat Al-Baqarah ayat 216 di bawah ini, kita jadikan pijakan, dalam merespon keputusan Allah:
“… Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Kesimpulannya, janganlah pernah ber-su’udzan (berburuk sangka) kepada Allah terhadap ketentuan-Nya, yang –mungkin– secara naluri, kita tidak menghendakinya, karena bisa jadi, di balik itu, Allah sedang merencanakan ‘kejutan’ lain untuk kita yang tidak pernah kita sangka-sangka sebelumnya.

ariefhikmah.com

Senin, 06 September 2010

cukuplah hanya ALLAH..

Ketika sang mentari nan gagah mulai kembali dipersembunyiannya.Kudapati Sepasang mata yang terlihat jelas sedang menahan jutaan rindu , terlihat sedang menyandarkan rindunya pada Sang Pencipta di sudut ruang keluarga. Akupun paham, dia sedang menahan buliran kristal yang tertahan di sudut-sudut matanya..
“kamu kenapa dek?” tanyaku pelan sembari kuberikan semangkuk es buah untuk membatalkan puasanya hari ini.
“rindu…” jawabnya pelan sambil meraih mangkuk yang kuberikan tadi.
“rindu sama siapa?” tanyaku lagi yang perlahan duduk di dekatnya.
“seseorang mbak..” jawabnya setelah berdo’a dan meneguk es buah favoritnya.
“sipa sih??” aku masih terus bertanya, dan akan tetap terus bertanya sebelum ia menjawab dengan pasti.
Tapi, adikku hanya diam sambil menikmati es buahnya. Hari ini kita memang hanya berbuka puasa berdua, abi sedang pergi ke Jogja mengantar seseorang. Sebenernya suasana sepi seperti ini sudah sangat biasa kita jalani. Dan biasanya aku dan si adik selalu sukses bikin suasana gak semati hari ini. Tapi hari ini, perasaan dan harapan yang sedang tak sejalan dengan keadaan membuat kita berdua jadi sulit untuk menyambungkan keceriaan yang biasanya selalu menghiasi buka puasa kita. Akhirnya, kuputuskan diam. Aku mungkin bukan ahli pembaca fikiran seseorang, bukan juga seorang psikolog, tapi aku paham betul raut muka khas adikku ketika rindu pada sosok ummi yang sangat ia cintai mulai bergelayut manja di fikirannya. Memang sebenarnya aku sudah tau si adik rindu pada siapa, tapi terus kudesak agara dia mau bercerita padaku, harapanku agar rindu yang menyesakkan batinnya itu bisa sedikit terbebaskan. Akupun juga merasa sangat bertanggung jawab ketika senyum lucu adikku yang sebenarnya bandel itu mulai memudar..
Tiba-tiba tanpa kuperintah lagi si adik menjawab pertanyaanku .
“ummi….” Terdengar suara lirih adikku penuh dengan tekanan rindu yang menguasai batinnya.
“sabar… ummi juga pasti kangen adik, makanya sering-sering do’akan ummi di sholat adik, biar ummi tenang , dan biar ummi tau kalo jagoan kecilnya tidak lagi sebandel dulu. Gih sholat maghrib ke masjid dulu.” Perintahku sambil berusaha menenangkan adikku.
“iya deh mbak.. “ jawab adikku sambil bergegas menuju masjid.
Akupun dengan perlahan mengikuti langkah kecil adikku menuju masjid yang tak jauh dari rumah kami.
Usai sholat , kutunggu ia di gerbang depan masjid. Tapi ia tak keluar juga. Akhirnya dengan langkah gontai ku hampiri adikku yang masih berdo’a di dalam masjid. Tanpa ingin mengganggunya akupun hanya melihatnya dari jauh, kulihat dia diantara sela-sela hijab yang memisahkan kita kala itu. kudapati ia sedang menangis , matanya yang biasanya terang ceria, kini sendu dan basah oleh buliran kristal yang sejak tadi ditahannya. Air matanya tak lagi tertahan, menetes perlahan dan berjatuhan di sajadah hijau kesayangannya. Bagiku, adikku adalah guru bagiku. Ia tegar, kuat, dan luar biasa hebat. Dulu, waktu ia masih kelas 1 SD , dan aku kelas 1 SMP ummi kembali pada Sang Pencipta. Kala itu, aku sama skali tak bisa menyembunyikan gurat-gurat sedih dan duka yang mendalam yang tengah aku rasakan. Aku benar-benar tenggelam pada sebuah perasaan yang membuatku lemah yang bernama duka. Tapi adikku, dia hanya menangis kala ummi dimasukkan ke liang lahat . selebihnya dia sangat pandai menahan dukanya. Sambil menguatkanku ketika di pemakaman dulu. Ia meraih tanganku sembari berbisik ditelingaku.
“mbak, jangan nangis, biarka ibu tenang ..”..
Seketika air mata yang tak henti-hentinya membasahi pipiku itu berhenti. Aku salut dengan sosok adikku itu.. dia hebat.. anak sekecil itu bisa sehebat dan setabah ini..
dan , baru kali ini aku melihat adikku itu menangis sejadi-jadinya. Di sholatnya…entah apa yang membuatnya begitu sedih.
Hem.. rupanya adikku sudah meraskan kehadiranku. Dengan terburu-buru ia menghapus air matanya dan memanggilku.
“ayo mbak..” teriaknya sambil keluar masjid.
“iya,, “ jawabku sambil menghapus air mata yang tanpa kusadari sudah bercucuran deras.
Dalam perjalanan pulang, adikku sudah terlihat cerah kembali. Dia sudah bisa tertawa dan bahkan mulai menggodaku.
“kok dah seneng lagi?” tanyaku.
“iya donk.. kan abis curhat sama Allah, rasanya udah lega..” jawabnya sembari tersenyum seperti tak pernah menangis sebelumnya.
Aku hanya terdiam…
Subhanallah ,,,, hari ini aku tahu… bahwa adikku ternyata benar-benar lebih hebat dariku. .. dia mampu meluapkan segala emosinya hanya pada Allah saja.. ia hanya merelakan air matanya menetes diatas sajadah hijaunya kala ia tengah menghadap Rabbnya guna memenuhi kewajibannya. Ajari aku jadi sepertimu adikku sayang.. kamu mengajariku untuk selalu berfikir CUKUPLAH HANYA ALLAH… !!!!!!!!...

Kenapa sih islam melarang pacaran? apa jatuh cinta itu haram?

“Aih, Kenapa sih,…kok islam melarang pacaran?? Begitu keluhan fulanah.Buat Fulanah ia melihat ada sisi positif yang bisa diambil dari pacaran ini. Pacaran atau menurutnya ‘penjajakan’ antara dua insan lain jenis sebelum menikah sangat penting agar masing-masing fihak dapat mengetahui karakter satu sama lainnya (dan biasanya untuk memahami karakter pasangannya ada yang bertahun-tahun berpacaran lho!!).Fulanah menambahkan ,”Jadi dengan berpacaran kita akan lebih banyak belajar dan tahu, tanpa pacaran ?? Ibarat membeli kucing dalam karung!! Enggak deh…!” kemudian ia menambahkan “Bila suka dan serius bisa diteruskan ke pelaminan bila tidak ya,..cukup sampai disini..bay-bay!!, Mudahkan?”…hmm…Fulanah tidakkah engkau melihat dampak buruk dari berpacaran ini, ketika masing-masing fihak memutuskan berpisah??...Fulanah apakah engkau yakin benar apabila “putus dari pacaran” hati ini tidak sakit? Benarkah hati ini bisa melupakan bekas-bekas dari pacaran itu? Tidakkah hati ini kecewa, pedih, atau ikut menangis bersama butiran air mata yang menetes?? Sulit dibayangkan!Karena memang begitulah yang saya lihat didepan mata menyaksikan orang yang baru saja putus pacaran...

Bila memang kita tanya semua wanita muslimah seusia Fulanah (yang sedang beranjak dewasa) maka akan melihat ‘pacaran’ ini dengan sejuta nilai positif.Jadi, jangan merasa aneh bila kita dapati mereka merasa malu dengan kawannya karena belum punya pacar!!.. Duh,..kasihan sekali…Wahai ukhti muslimah…Mari kita telaah bersama dengan lebih dalam.Berdasarkan fakta yang ada, bila anda mau menengok sekilas ke surat kabar, tetangga sebelah atau lingkungan sekitar ,siapa sebenarnya yang banyak menjadi korban ‘keganasan’ dari pacaran ini? Wanita bukan??.. Bila anda setuju dengan saya, Alhamdulillah berarti hati anda sedikit terbuka.Ya,… coba lihat akibat dari berpacaran ini.Awalnya memang hanya bertemu, ngobrol bareng,bersenda gurau, ketawa ketiwi,lalu setelah itu??tentu saja setan akan terus berperan aktif dia baru akan meninggalkan keturunan Adam ini setelah terjerumus dalam dosa atau maksiat.Pernahkah anda ,.. mendengar teman atau tetangga ukhti hamil di luar nikah? Suatu klinik illegal untuk praktek aborsi penuh dengan kaum wanita yang ingin menggugurkan kandungannya? Karena sang pacar lari langkah seribu atau tidak mau kedua orangtuanya tahu? Atau pernahkah engkau membaca berita ada seorang wanita belia yang nekat bunuh diri minum racun serangga karena baru saja di putuskan oleh kekasihnya??Sadarkah kita, bahwa sebenarnya kaum hawalah yang banyak dieksploitasi dari ‘ajang pacaran ini?

Sungguh, islam telah memuliakan wanita dan menghormati kedudukan mereka.Tidak percaya??lihat hadits ini..”janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya” (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad).Islam melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena islam tidak menginginkan terjadinya pelecehan ‘seksual’ terhadap wanita.Sehingga jadilah mereka wanita-wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya.Untuk kaum laki-laki pun islam melarang mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya coba simak hadits ini “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya”(HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir)

Nah, jelas bukan mengapa islam melarang pacaran??Bila memang seorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita, maka islam telah menyediakan sarananya, yaitu menikah.Karena islam Bukanlah agama yang kaku, maka islam menganjurkan kepada masing-masing fihak untuk saling berkenalan (ta’aruf).Tentu saja tidak berduaan lho,..harus ada pihak ketiganya.Setelah itu? Ya,.selamat bertanya tentang biografi calon pasangan anda,apabila kurang jelas, masih kurang yakin..islam menganjurkan mereka untuk shalat istikharah agar di berikan pilihan yang mantap yang nantinya insya Allah akan berakibat baik bagi dunia dan akhirat kedua belah pihak.Setelah mantap dan yakin akan pilihannya..kuatkan azzam (tekad), dan Bismillah…menikah..!! Indah bukan??

hehehehe


http://forum.dudung.net/index.php?PHPSES…

Minggu, 22 Agustus 2010

Kekuatan Pikiran Bawah Sadar

Saat Anda berada dipersimpangan jalan, Anda tentu harus memutuskan untuk memilih salah satu jalan. Saat Anda menghadapi pemilihan umum, Anda harus menentukan pilihan yaitu salah satu kandidat atau tidak memilih satu pun. Keputusan Anda akan menentukan arah hidup Anda.
Keputusan bisa terjadi secara sadar atau tidak sadar. Coba perhatikan saat Anda berjalan atau sedang berkendara. Sering kali kita membelokan diri atau kendaraan kita tanpa pikir panjang. Keputusan kita ambil hampir secara otomatis. Kenapa? Karena Anda sudah mengetahui tujuan Anda dan arah untuk mencapainya.
Mengapa bisa terjadi otomatis? Sebab pikiran bawah sadar kita sudah menyimpan informasi yang memadai. Pikiran bawah sadar kita sudah tahu arah ada tujuan yang akan dicapai. Proses pengambilan keputusan yang terjadi di alam pikiran bawah sadar terjadi dengan sangat cepat sehingga kita mengatakannya gerakan refleks atau otomatis.
Itulah manusia, memiliki sebuah mekanisme otomatis dalam diri kita. Ada dua mekanisme otomatis dalam diri kita, yang pertama mekanisme sukses otomatis (MSO) dan yang kedua mekanisme gagal otomatis (MGO). Yang menjadi pertanyaan ialah, manakah yang paling dominan dalam diri Anda?
Jika MSO yang bekerja dalam diri Anda. Semua tindakan Anda, sadar atau tidak sadar, akan mengarah kepada tujuan Anda. Pikiran bawah sadar Anda sudah memiliki informasi yang memadai untuk memerintahkan semua yang ada dalam pikiran kita seperti otot dan sistem syaraf.
Michael Jordan, tidak pernah mengukur tenaga, sudut gerakan bola, dan jarak antara dia dengan ring. Tetapi tubuhnya sudah memiliki MSO yang mampu mengarahkan bola tepat kepada sasaran. Para pebisnis sukses, sering kali mengambil keputusan secara spontan dan tetap mengantarkan mereka menuju keberhasilan yang lebih besar.
Kita memang bisa memutuskan sesuatu secara sadar. Namun kontribusi keputusan sadar terhadap keberhasilan lebih kecil dibanding keputusan tidak sadar. Hidup Anda lebih diarahkan oleh pikiran bawah sadar ketimbang pikiran sadar.
Itulah konsep akhlaq. Akhlaq bukanlah perbuatan baik hasil pemikiran. Akhlaq adalah perbuatan baik yang terjadi secara spontan.
Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula (pertama kali) tertimpa musibah.(HR. Bukhari)
Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)
Jadi, pikiran bawah sadar Anda akan sangat menentukan hidup Anda. Pikiran bawah sadar ini adalah bagian dari apa yang disebut dengan Qalbu dalam ajaran Islam. Jika qalbu kita baik, maka semuanya akan baik.
Agar kehidupan Anda menjadi lebih baik, maka qalbu Anda harus didominiasi dengan hal-hal yang baik. Dzikir, membaca al Quran, dan ibadah-ibadah lain akan menjadikan qalbu kita didominasi oleh Cahaya Allah sehingga menghasilkan akhlaq yang mulia.

MIMPI DALAM PSIKOLOGI ISLAM: SEBUAH REFLEKSI BAGI KEKUATAN TAUHID

Apakah anda tadi malam bermimpi dalam keheningan tidur nyenyak? Mungkin iya. mungkin tidak. Atau apakah anda pernah bermimpi? Kalau yang ini jawabanya pasti iya. Mimpi memang menjadi objek yang menarik. Karena biasanya mimpi bisa menceritakan tentang kehidupan kita, menceritakan kisah orangtua kita, yang bisa jadi itu menyenangkan ataupun tidak. Ia bisa membuat kita meretas senyum, menstimulir cucuran keringat, atau tanpa kita sadari mimpi lah yang membangunkan kita di kehampaan malam jauh sebelum jam weker mengusik lelap kita. Bedanya ada yang bangun sambil berteriak, jantung berdegup, atau kita tak dapat mengelak untuk membiarkan jiwa menyulut istighfar.

Dalam psikologi modern, ada beberapa psikolog yang cukup fokus untuk mengkaji mimpi, salah satunya, Sigmund Freud dari mazhab psikodinamika. Menurut Sigmund Freud, stimulus dan sumber dari kemunculan sebuah mimpi ada 4, yaitu:

1. External Sensory Stimuli
2. Internal (subjective) Sensory Excitations
3. Internal Organic Somatic Stimuli
4. Psychical Source of Stimulation

Jadi kalau boleh kita sederhanakan, stimulus dan sumber tersebut bisa muncul dari dalam diri individu seperti dorongan tertentu, harapan dan keinginan-keinginan atau yang bersifat eksternal yang biasanya berasal dari pengalaman obyektif atau bisa juga karena rangsangan organ badan maupun kondisi fisik. Namun kalau kita mengkaji lagi, hal itu diucapkan Freud bukanlah tanpa system, system psikologi seksualitas tentunya. Karena timbulnya mimpi, mayoritas sebagai pengendapan unsur libido dan id yang tak bisa terealisasi di dunia nyata, dan pada ujungnya harapan itu mengendap pada alam bawah sadar dan muncul secara “tidak fair” via mimpi.

Setelah itu, tak dapat dipungkiri manusia, bahwa mimpi adalah sebuah fenomena yang terkadang merupakan sebuah penjelasan akan terjadinya suatu hal di masa mendatang (futuristik). Problemnya kemudian, lebih daripada itu, mimpi juga ternyata bisa berubah untuk melambangkan suatu infromasi yang jauh dari tangkapan logika manusia, semisal sketsa alam ghaib yang sulit dicerna, samar-samar, absurd, dan sulit untuk dipahami. Hal ini coba dianalisa oleh berbagai pakar, khusunya ulama atau para pengkaji mimpi dengan basis agamis. Kenapa? Pertama, mimpi yang bersifat ghaib masih intens sebelum kiamat mendera. Kedua, ini problem, karena ruang ini belum bisa difasilitasi oleh studi psikologi modern seperti psikodinamika atau behaviorisme, sebab ini berkaitan pada konteks filosofis ilmu atau epsitemologi psikologi. Hal-hal yang berbau ghaib, sulit diendus indera, jauh dari bayangan logika, pada hakikatnya akan dijauhkan dari psikologi, atau sesekali hendak dibunuh. Ini tak lain dikarenakan tajuk “klenik” memang tidak dapat dicerna oleh sensoris (pancaindera) yang melulu menjadi pegangan ilmu modern.

Alhasil jarang para psikolog modern berkutat dalam arus yang menantang ini, menjabarkan, menganalisa hingga samapai terkonversi menjadi hipotesa pasti. Dan pada akhirnya hal yang vital ini terbuang begitu saja atau paling tidak dipendam dalam alam bawah sadar manusia tanpa kita pernah memikirnya. “Hallah…Cuma mimpi ini” mungkin begitu lah sebagian kita bergumam.

Pertanyaannya, betulkah hal-hal seperti itu tak perlu dijelaskan, atau kalau mau disebut ilmiah, hal ini sebagai cerita yang tidak bisa dikaitkan dengan nalar? Lho bukannya ilmu diturunkan untuk menjawab persoalan apapun itu? Lantas apakah hal semacam ini bisa dijadikan studi, kajian ilmiah, bahkan objek penelitian? Mungkin diantara anda, yang terbiasa dengan konstruk rasionalitas dalam berpikir, akan bersifat skeptik. Tapi bagaimana dengan Islam? Ini yang menarik.

Islam, mengutip apa yang dijabarkan Muhammad Ustman Najati dalam kitabnya tentang Psikologi dalam Tinjauan hadis nabi ternyata membahas mimpi dengan mendalam. Mimpi dalam risalah hadis salah satunya disebut dengan sebutan hulm. Menurut Ahmad Mubarok, term ahlam disebut Al-Qur’an sebanyak lima kali , dua kali term al hulum (dari halama yahlumu) dalam arti mimpi “pertama” (والّذين لم يبلغوا الحلم), 131 satu kali ahlam (dari haluma yahlumu hilm) disebut dalam arti fikiran-fikiran (أم تأمرهم أحلامهم بهذا)132 dan dua kali disebut adghas ahlam, dalam arti mimpi-mimpi kalut, yakni pada surat Yusuf/12:44 dan Q/21:5.

Lompat dari hal diatas, ternyata Islam tidak berhenti menyertakan term mimpi dalam riwayat definisi, tapi Islam sampai pada melakukaan distingsi/membedakan klasifikasi mimpi yang jauh dari tangkapan psikologi modern (baca: Psikoanalisis dan Goddert ) yang hanya mengutak-atik mimpi dalam area sensoris saja. Karena jika kita susuri lebih jauh, ternyata makna dan penyebab timbulnya mimpi ditarik oleh Islam kepada sudut yang lebih paripurna dan pasti bermakna, karena ia tidak hanya terjebak pada matematika inderawi, tapi kemudian diseret kepada transfer nilai tauhidi, yang itu tidak bisa dijelaskan oleh Psikologi modern, atau neo modern sekalipun.

Menurut ulama-ulama Islam kontemporer, seperti Muhammad Usman Najati dan Azzahrani, Al Qur’an menyebut mimpi dalam dua tema, yaitu ru’ya dan adghatsu ahlam (mimpi yang sulit ditakwil). Terkadang ru’ya merupakan mimpi yang bisa menyingkap misteri alam ghaib atau kejadian yang bersifat futuristik. Ru’ya juga muncul dalam manifestasi berupa perintah yang harus diemban oleh orang yang bermimpi tersebut. Sedangkan adghatsu ahlam merupakan mimpi yang sulit ditafsirkan. Hal yang terakhir inilah yang kemudian banyak digarap psikologi modern, karena mimpi ini terklasifikasi sebagai tammpilan yang berupa symbol-simbol, lambang, sandi-sandi, yang itu semua mesti dijabarkan dalam analisa mendalam.
Dalam hadis Abu Hurairah yang dihimpun oleh Muslim disebutkan pula tiga jenis ru'ya, yaitu (1) mimpi baik yang merupakan khabar gembira dari Allah. (2) mimpi yang menyusahkan yang datang dari syaitan dan (3) mimpi yang disebabkan oleh perhatian manusia terhadap sesuatu atau hal-hal yang telah berada di alam bawah sadarnya. Dan biasanya yang ketiga ini masih standard an jarang dikaji ulama, karena bersifat keduniawian semata, walaupun Ulama seperti Azzahrani menguraikannya dengan lebar.

Al Qur’an, sebagai kitab paripurna, mengisahkan banyak sekali ru’ya yang menimpa para nabi. Misalnya tentang ru’ya nabi Ibrahim AS, yang akhirnya sebab ru’ya itulah tiap tahun kita bersama-sama merayakan idul adha. Hal ini tertera dalam surah Ash-Shafat ayat 102-105 yang artinya:

“Maka ketika anak itu sampai pada umur dewasa yakni sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, 'Wahai anakku yang kusayang, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah, bagaimana pendapatmu. 'Dia (Isma'il) menjawab,'Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatkanku termasuk orang yang bersabar. 'Maka setelah keduanya bertekad bulat dalam berserah diri (kepada Allah) dan dibaringkan pipi (Isma'il) di atas tanah. Kemudian kami berseru kepadanya, 'Hai Ibrahim, engkau telah benar-benar melaksakan perintahKu dalam mimpi itu. Demikianlah sesungguhnya Kami membalas orang-orang yang berlaku baik.”

Al Quran juga dengan jelas merekam Ru’ya yang tersandar pada kisah Nabi Yusuf AS. Ru’ya ini beda dengan apa yang dialami Nabiyullah Ibrahim AS, karena ru’ya yang dialami nabi Yusuf merupakan ru’ya tanda-tanda turunnya kenabian kepada beliau.

“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas buah bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” Surat Yusuf ayat 4
Ada kisah lain juga yang tentunya menarik. Selang beberapa lama sebelum terjadi Perdamaian Hudaibiyah Nabi Muhammad s.a.w. bermimpi bahwa beliau bersama para sahabatnya memasuki kota Mekah dan Masjidil Haram dalam keadaan sebahagian mereka bercukur rambut dan sebahagian lagi bergunting. Nabi mengatakan bahwa mimpi beliau itu akan terjadi nanti. Kemudian berita Ini tersiar di kalangan kaum muslim, orang-orang munafik, orang-orang Yahudi dan Nasrani.

“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan Sebenarnya (yaitu) bahwa Sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat”

Pertanyaannya kemudian, apakah dengan begitu ru’ya hanya menimpa Nabi-nabi Allah? Dan mustahil orang muslim biasa, terlebih kafir akan merasakannya? Setidaknya dalam surah yusuf ayat 36-41, Al Qur’an menjelaskan ru’ya membantah itu, ini sesuai dengan yang dialami dua orang pemuda yang bersama-sama Nabi Yusuf AS ketika berdoa di dalam penjara. Al Qur’an masih dalam surah yang sama juga mengisahkan tentang Ru’ya seorang Fir’aun Raja Mesir itu yang menyaksikan dalam mimpinya tujuh ekor sapi kurus memakan tujuh ekor sapi gemuk, serta melihat butiran gandum yang hijau dan tujuh butir gandum yang sudah kering. Tak lama kemudian bak interpreter mimpi, ru’ya itu kemudian dita’wil oleh Yusuf seperti yang dikisahkan dalam surat Yusuf/12: 47-49 sebagai isyarat akan datangnya musim paceklik dan cara-cara mengantisipasinya.

Kita tentu masih penasaran sampai pada satu titik kenapa ru’ya ini bisa menimpa nabi dan orang pada biasanya? Inilah sebuah penjelasan yang belum bisa ditangkap oleh psikologi modern, studi ilmiah, kajian mimpi berbasis analisa data, atau semacamnyam, bahwa pada dasarnya Allah Yang Maha Kuasa, Maha Pencipta dan Zat yang Utama, mempunyai berbagai cara untuk menurunkan hikmah kepada setiap hambaNya.

Ini dapat kita tangkap melalui suatu hadis dari Abu Qatadah ra. yang mendengar Rasulullah saw. bersabda: Mimpi baik (rukyah) itu datang dari Allah dan mimpi buruk (hilm) datang dari setan. Maka apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak menyenangkan hendaklah dia meludah ke samping kiri sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya sehingga mimpi itu tidak akan membahayakannya. Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim 4195.

Setelah sampai sini anda membaca. Mungkin beberapa anda dengan heran menangkap kesan terjadi dualisme term mimpi yakni, ru’ya dan ahlam sebelumhya. Apakah ada perbedaan antara Ru`ya dan Ahlam. Syaikh al-Munajjid menangkap kesan ini dan menjelaskan dalam satu sitiran satu hadis tapi vital. "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ru`ya Shadiqah (mimpi baik) berasal dari Allah dan 'Hulm' (jamaknya Ahlam) berasal dari setan." Ru`ya yang dinisbatkan kepada Allah subhanahu wata'ala tidak dikatakan Hulm dan yang dinisbatkan kepada setan tidak dikatakan Ru`ya. Perbedaan ini telah ditunjukkan oleh syari'at. Ru`ya adalah hal baik yang dilihat manusia dalam mimpinya sedangkan Hulm adalah apa yang diimpikan dan dilihat dalam mimpi. Keduanya masih sinonim." Sedangkan al-Alusi dalam tafsirnya menyebutkan, Ru`ya dan Ahlam adalah apa dilihat seorang yang tidur secara mutlak, hanya saja penggunaan Ru`ya lebih dominan untuk hal yang baik sedangkan Ahlam sebaliknya.

Klasifikasi Mimpi


Seperti yang disebut kan Syaikh Khalid al-'Anbari, mimpi ada tiga jenis: Pertama, Ru`ya Shalihah yang merupakan kabar gembira dari Allah subhanahu wata'ala dan satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian. Kedua, Mimpi buruk dan dibenci, yaitu hal-hal menakutkan yang berasal dari syetan untuk membuat manusia bersedih dan mempermainkannya di dalam mimpi. Ketiga, Mimpi yang diakibatkan kondisi psikologis seseorang dalam keadaan jaga, lalu terbawa ke dalam mimpinya, termasuk juga hal yang biasa dilihatnya waktu jaga seperti orang yang biasanya makan pada waktu tertentu lalu tidur ketika itu, maka ia melihat dirinya makan dalam mimpi, atau merasa muak dengan makanan atau minuman, lalu bermimpi sedang muntah.

Sedangkan Menurut Usman Najati atas beberapa hadis yang disebutkan oleh Rasululllah SAW, beliau menyimpulkan pada dasarnya ada dua jenis mimpi, yakni mimpi baik yang menyebabkan manusia bahagia mimpi ini berasala dari Allah SWT. Sedangkan mimpi jenis lainnya adalah mimpi yang bisa menimbulkan rasa tidak senang yang berasal dari syaiton. Hal ini didasarkan oleh sebuah hadis.

Riwayat Bukhari ra., ia berkata: Dari Abu Sa`id Al-Khudri, bahwa sesungguhnya dia mendengar Nabi saw. bersabda: “Apabila seorang dari kamu melihat suatu mimpi yang menyenangkan maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari Allah, maka hendaklah ia memuji Allah (bertahmid) atas mimpinya itu dan hendaklah ia memberitakannya. Dan apabila ia melihat (bermimpi) tidak demikian dari yang tidak menyenangkannya maka sesungguhnya mimpi itu hanyalah dari syaitan, maka hendaklah ia memmohon perlindungan (ta`wwudz kepada Allah) dari keburukaannya dan janganlah menuturkannya kepada seseorang, maka mimpi itu tidak membahayakannya (madharat)”.

Riwayat dari Abdullah bin Mas’ud juga mengkuatkan hal lain bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Mimpi itu datangnya dari Allah, sedangkan mimpi lamunan itu datang dan setan.” (H.r. Bukhari).

Karenanya, Islam kemudian tidak membiarkan manusia bermimpi tanpa arti dan tanpa tidak lanjut. Islam juga tidak melenakan manusia untuk mendefenisikan mimpi sekdar matematika hampa. Karena dengan sebuah mimpi baik, Allah ingin mengajarkan kita bahwa sudah seharusnya kita bersyukur dan menafakuri kehidupan dengan jernih sebelum ajal tiba, Ia juga mendelegasikan bahwa ada hikmah dlam tiap rekam jejak kita dalam mimpi walau hanya sehelai rambut.

Selain itu juga, mimpi dalam Islam, mengajarkan kejujuran sebagai fondasi suatu amanah. Mimpi bukan pena putih yang tak bisa berwarna saat ditulis di kertas putih. Ia tidak berarti berelasi apa-apa seperti yang tertera dalam kitab psikologi modern, yang menuangkan mimpi hanya pada kanvas sensorik, elbih-lebih itu problem seksual dan nafsu ala interpretation of Dreams Sigmund Freud. Karena sebuah mimpi bisa jadi alamat petunjuk atas sebuah kisah yang penuh ibroh bagi rekosntruksi Iman. Karena itu, Nabi pernah bersabda. “Dari Nabi bahwa beliau bersabda: Ketika kiamat telah mendekat, mimpi seorang muslim hampir tidak ada dustanya. Mimpi salah seorang di antara kalian yang paling mendekati kebenaran adalah mimpi orang yang paling jujur dalam berbicara. Mimpi orang muslim adalah termasuk satu dari empat puluh lima bagian kenabian. Mimpi itu dibagi menjadi tiga kelompok: Mimpi yang baik, yaitu kabar gembira yang datang dari Allah. Mimpi yang menyedihkan, yaitu mimpi yang datang dari setan. Dan mimpi yang datang dari bisikan diri sendiri. Jika salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak menyenangkan, maka hendaknya dia bangun dari tidur lalu mengerjakan salat dan hendaknya jangan dia ceritakan mimpi tersebut kepada orang lain. Beliau berkata: Aku gembira bila mimpi terikat dengan tali dan tidak suka bila mimpi dengan leher terbelenggu. Tali adalah lambang keteguhan dalam beragama.”
Salah satu hadis yang diriwayatkan dari Abi Qatadah juga menampilkan terapan praktis bagaimana sikap seorang muslim ketika mendapati dalam tidurnya mimpi baik dan mimpi yang membuat jiwa kalut.

”Ru'ya itu datangnya dari Allah dan al hulm itu datangnya dari syaitan. Maka bila salah seorang diantaramu mengalami mimpi kalut yang tidak disukainya, maka hendaknya meludah
ke kiri tiga kali dan mohonlah perlindungan kepada Allah dari keburukannya, maka sesungguhnya mimpi buruk itu tidak akan membahayakannya (HR Muslim)”

Refleksi Menuju Kekuatan Tauhid


Bayangkan dari sebuah hal yang kecil saja, seperti mimpi, Islam mempunyai cara bagaimana, menjelaskan, mendefinisikan, mengklasifikasikan sampai pada tiba pada sebuah penyadaran. Subhanallah. Begitu paripurnanya Islam mengatur manusia pada sudut-sudut sempit yang sama sekali tak tergambar oleh kita.

Psiklologi mimpi dalam Islam punya relasi yang luas dan komperhensif namun sarat ilmu, iman, dan amal. Bagaimana hanya dari sebuah tayangan ketika kita tidur itu, Islam kemudian menariknya menjadi landasan tauhid. Mimpi tidak terjadi dengan sendirinya, mimpi juga bukanlah semata-mata aktivtas inderawi, pengendapan cita-cita, logika sederhana, yang dijelaskan Goddert dan Freud, karena sekalipun mimpi itu hasil jebakan syetan, tak satupun detik yang bergulir terjadi tanpa izin Allah.

Karena itu, sudah sepatutnya manusia mengingat bahwa hidup itu sebentar dan setiap kaki yang melangkah amat dekat sekali dengan kematian. Dari sini, kita juga patut menjabarkan bahwa mimpi memiliki kedua sayap dari satu tubuh yang sama, saling kontras tapi berdekatan, yakni kehidupan dan kematian. Karena bermula dari sebuah mimpi laki-laki mukmin dinyatakan baligh untuk menghirup relung-relung insani sebagai hamba yang lengkap dengan tugas-tugas imaninya di depan. Dan dibalik itu dari sebuah mimpi dan aktivitas tidur, ternyata manusia dekat sekali dengan kematian. Karena banyak pula saudara kita yang dari tidurnya justru menjadi jalan untuk kembali ke Sang Pencipta. Alangkah meruginya jika rasio kita tidak bisa menangkap hal Ini bahwa pikiran dan ruh kita betul-betul tergenggam olehNya, terlebih dalam tidur. Dan kita sebagai yang mengaku mukmin, kadang tidak menyadari bahwa dunia adalah media jebakan semata dan momentum ujian keimanan dari Allahu Ta’ala. Tidak ada yang “gratis” dalam hidup ini semuanya ada bayaran menjadi iman atau kufur, termasuk lewat mimpi. Terserah kita memilih yang mana. Wallahua’lam bishshawab.

tasbih-muda.blogspot.com
span>

Senin, 12 Juli 2010

:|: (Ta’aruf –Again-) :|:

Bismillah..


Assalaamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh => dijawab lengkap ya biar dapet pahala 30 *maksa mode on* (ya iya lah maksa secara jawab salam kan wajib =) ^^V ).

^^ MASJIDIL AZHAR ^^

Qta mau mengenalkan hal-hal yang berada di sekitar ROHIS SMA N 1 WONOGIRI. Qta mulai pembahasannya dengan MASJIDIL AZHAR. Masjid yang berada tepat di halaman awal memasuki SMA N 1 WONOGIRI ini (katanya) merupakan bekas gudang. Tapi alhamdulillah karena nikmat dari-Nya yang berlimpah sehingga masjid ini bisa qta tempati sebagai basecamp ROHIS.

Sebagai warga SMA N 1 WONOGIRI aio qta ramaikan masjid ini, *bukand dengan membakarnya hlo, biar pada berduyun2 mendatangi masjid qta tercindta ini* but dengan mengunjunginya ketika sholat atau aktivitas positif lainnya.

Udah pada tau kan atau pada inget kalo salah 1 pemuda yang dinaungi Allah ketika tiada naungan selain-Nya adalah pemuda yang hatinya selalu terpaut dengan masjid. Mau kand? Makanya sejak dini qta harus membiasakan diri mengunjungi masjid qta tercinta ini. Ya kalo yang newbie (pemula), khususon yang rumahnya jauh kan kalau spulskul bisa sholat dhuhur di Azhar dulu, sholat ja di sini, udah ada mukenanya og. =)

Di belakang Azhar kan ada Majalah nah nama majalahnya itu adalah MADU ( Majalah di Tempat Wudhu ). MADU ini lahir karena dulu ada antri untuk berwudhu, sehingga pengurus ROHIS ada yang berinisiatif untuk memanfaatkan waktu senggang dengan membacanya sembari menanti air itu dengan menyajikan MADU itu.


^^ BANK JILBAB ^^
Bank jilbab merupakan tempat bagi kamu-kamu (Antunna) yang kelebihan jilbab/ yang dah gag kepake but masih layak dipake (tapi gag pake uji kelayakan dan kepatutan og) bisa menyumbangkan/ memberikan jilbabnya (pakaian, kerudung, dll) kepada kami terutama seragam sekolah.

Dan bagi Antunna yang pengen berjilbab namun terhalang dana, nah insyaAllah qta bisa Bantu Antunna untuk menunaikan kewajiban Antunna ini. =)

Caranya Anty (kamu-perempuan-, tunggal) tinggal bilang ja ma mbak2 pengurus ROHIS, nanti biar dibilangkan ke koordinatornya. Jangan lupa katakana ukuran, nama, kelas, serta nope Anty.

^^ AFM (ANNISA’ FRIDAY MEETING) ^^

AFM merupakan agenda DANNISA’ (Departement Rohis Nisa’) setiap 2 pekan sekali untuk menyelenggarakan pertemuan yang biasanya diisi materi dan kadang pula ada snack hlo.

Dari namanya memang AFM ini just 4 akhwat, so jangan heran kalo nggak ada couo (ikhwan= saudara laki2, jamak) nya. Dan pelaksanaannya adalah the best day dalam 1 pekan yakni hari Jumat, kalo bukan hari Jumat berarti nanti juga ganti baju (baca;nama).

^^ DANNISA’ @ CYBER SPACE ^^

Blog atau weblog DANNISA’ ialah http://dannissa.blogspot.com. Blog ini dibuat agar DANNISA’ tidak hanya ada di dunia nyata namun di ranah maya pun dy juga ada. Baru sedikit artikel yang orisinil kami buat, kebanyakan copas(copy paste) sana copas sini.

Atau the twin of DANNISA’ ialah http://rohisnisa.wordpress.com . kami buat di sini pula karena akses dengan WP(wordpress) insyaAllah lebih cepat bila diakses via hp.

insyaAllah akan coba kami perbaiki blog-blog kami ini.

Tak mau ketinggalan, DANNISA’ juga membuat grup FB, setelah diizinkan oleh para ketroh akhwat. Nicknya ya DANNISA’. Biasanya kami mengirimi member artikel-artikel islam. Sampai sekarang membernya ada 70-an semoga bisa tambah lagi.

Allah memberi kenikmatan kepada qta berupa akses apa saja dengan mudah, murah, dan cepat. Dan sebisa mungkin qta sebagai hamba-Nya yang dicipta untuk beribadah kepada-Nya memanfaatkan piranti teknologi maupun ilmu pengetahuan yang ada dengan baik. Allah memberi senjata pada qta dan dengan mudah qta bisa memakainya, kenapa tidak qta gunakan sebagai sarana dakwah qta..? kalau qta bisa memanfaatkannya dengan baik insyaAllah akan memberi income berupa pahala untuk qta but kalo qta gunakan untuk hal yang negative pasti ia bak menyembelih leher qta. ingat hukum suatu alat tergantung tujuannya.

Kalau qta gunakan untuk semakin menambah ilmu qta insyaAllah akan mengembangkan diri qta dan mendewasakan diri qta pula. Namun sungguh teramat saying banyak remaja yang menggunakan sesuatu tidak pada tempatnya sehingga alat2 itu tidak memberi kemanfaatan padanya malah menimbulkan kemudharatan yang sungguh teramat negative. (MS)

^^ Ta’aruf (kenalan) yukzz…. ^^


Bismillah… 

Assalaamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh ^^

Hi sobat Azhar yang muka lama n muka baru *hhe..* gimana punya kabar selama 3 pekan mendekam *syerem Bos* di humznya masing2 (kecuali yang diperkecualikan. *haiah*) n gimana pula adik2  yang sedang digembleng mentalnya.. =) semoga bi khoyr selalu.

Langsung ke TKP yukz,, jadi kami(Rohis SMA N 1 Wonogiri) merupakan salah 1 dari 2 organisasi yang ada di SMA N 1 WONOGIRI, qta bergabung di sini untuk belajar dan berbagi apa yang qta punyai –yang bermanfaat, insyaAllah-. Dan kami sangat mengharap gayung sambut adik-adik untuk menceburkan diri bersama kami, berjalan bersama dalam alunan jalan nan mulia ini*semoga*, jalan dakwah dan jalan mencari serta memahami islam yang sungguh indah ini. insyaAllah banyak manfaat yang akan qta dapat.
         
Mau tau apa saja kegiatan kami? kegiatan yang biasanya diadakan adalah mengkaji agama islam nan lurus ini, rapat ngurus itu ngurus ini, BTA (merupakan ekstra dibawah asungan Rohis) seperti keumuman kepanjangannya yakni Baca Tulis Alqur’an, qta juga punya MADU(Majalah @ t4 Wudhu), buletin AlAzhar, dll.

Yang tergabung dengan Rohis ini merupakan pengurusnya, sedangkan anggotanya ya seluruh siswa-siswi yang muslim( untuk akhwat tak pandang bulu berjilbab atau tidak ).

Dengan keikutsertaan qta insyaAllah banyak manfaat yang qta ambil, berikut ini beberapa hal yang penulis ketahui apa adja manfaat join dengan ROHIS, Check it out…

1.    Poin plus-plus (baca:pahala) dari Allah Ta’ala. Syarat diterimanya amal kan ada 2 yakni ikhlas dan sesuai contoh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, so qta bisa dapet poin plus-plus dari Allah dengan 2 hal tadi.
  1. Dapet ilmu. Dengan qta ikut Rohis insyaAllah akan menambah pundit-pundi memory qta akan ilmu, gag Cuma ilmu yang wajib qta pelajari namun juga ilmu yang fardhu kifayah (ilmu berorganisasi, bersosialisasi, dll).

  1. Menambah jejaring/jaringan social. Jejaring social yang penulis kamsud bukan FB, twitter, dan sejenisnya (meski bisa juga c) but menambah network(jaringan) qta. kalo qta ikut Rohis otomatis kan qta jadi kenal ma anak beda kelas. Dan itu akan bermanfaat buat kelak.

  1. Bisa bermanfaat buat orla (orang lain). Sebaik-baik orang kan yang bermanfaat untuk orang lain kata Nabi.


  1. Suasana kondusif untuk perkembanan qta/ pencarian ID (identitas/jatidiri) qta. biasanya (nampaknya) kan orang Rohis itu baik-baik, meski ada orang Rohis yang belum baik ato non Rohis tapi baiknya melebihi orang Rohis *haiah, njlimed Bos* . pokoknya itu dah. Kalo qta mau tau seseorang itu kayak apa liad adja temennya. Dan teman yang baik bak penjual minyak wangi dan teman yang buruk (belum baik) bak pandai besi. Itu kata Nabi. Paling enggak kalo qta berteman ma penjual minyak wangi qta bakal kecipratan ma wanginya, sedang kalo qta berteman ma pandai besi qta kan bakal kena apinya.

  1. Dapet makanan tambahan. Ehehe kalo SD kan biasanya qta dapet makanan tambahan berupa gorengan dan makanan bergizi lainnya. Cuma bedanya kalo qta ikut Rohis biasanya qta baru bisa menyediakan makanan kecil alias snack, belum bisa menyediakan makanan bergizi gitu, maklum Bos budget minim. Bisa menyediakan snack ja alhamdulillah. *bocoran niy, sebenere Rohis gag miskin2 amat Cuma ya meminimalkan budget untuk urusan perut =) ^^V*


  1. Dll, temukan sendiri di Rohis yach. =)

Buat yang mau join Antum(kalian-laki2, bisa pula untuk pernghormatan) tinggal bilang ma mbak2 yang pake jilbab yang sekiranya ikut ROHIS. Ato Antunna(kalian-perempuan) bisa aktif di acara-acara yang diadakan Rohis. Ato bisa hubungi kami via FB dengan nick grup DANNISA’. DANNISA’ merupakan kependekan dari Departement Kerohanian Islam Nisa’. Kunjungi pula blog Rohis Nisa’ dengan alamat http://dannissa.blogspot.com  atau http://rohisnisa.wordpress.com. =)

Udah yack,, kami tunggu atensi Antunna dan rasakand manfaatdnya.. ‘Afwan/muuph jika banyak salah dalam mengetik * =) *.Atas antensi Antunna yang membaca/ menyebarkan mesej ini, join grup, berkunjung ke blog kami, dan join bareng kami di alam nyata, kami haturkan syukron wa jazaakumullahu khoyron. =)

Wassalaamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh ^^

Selasa, 25 Mei 2010

*** HanYa IbU BiaSa...***(bagus deh coba baca... =))

Namaku Agus, aku tinggal di salah satu sudut kota Jakarta. Aku berumur sembilan tahun. Aku tinggal bersama ayah dan ibuku di sebuah rumah kontrakan yang terletak tak jauh dari kali Ciliwung.

Setiap pagi, aku selalu diantar ibuku ke sekolah, karena tempat kerja ibuku searah dengan sekolahku.

Oya, ibuku, hanya ibu biasa. Pekerjaannya sederhana saja. Setiap hari ibuku menjadi buruh cuci gosok di dua rumah. Kata ibuku sih, rumah tempat ibu ku bekerja itu besar-besar, ada ruang tamu, ruang keluarga, dapur bersih dan dapur kotor, belum lagi kamar tidur yang jumlahnya lebih dari tiga. Waahhh besar sekali. Kata ibu lagi, rumah kontrakan kami, besarnya seperti kamar tidur utama tempat ibu bekerja.

Setiap pagi, ibu ku selalu bangun sebelum azdan subuh memanggil. Lalu ibu melaksanakan shalat tahajud, setelah itu membaca Alquran hingga waktu subuh tiba. Setelah shalat subuh, ibu mulai menyiapkan makanan. Hebatnya, ibu bisa memasak sambil mencuci baju loh. Ketika aku bilang, bahwa ibu hebat, bisa mengerjakan dua pekerjaan sekaligus, ibuku tersenyum dan berkata ,

”Ah, ibu hanya ibu biasa nak, ibu-ibu lain juga bisa seperti ini.”

Setelah memasak dan mencuci, kemudian ibu menyiapkan perbekalan sekolahku. Aku memang tidak pernah diberi ibu uang jajan, karena memang ibu dan ayah tidak punya uang berlebihan. Kalaupun ada, uang itu harus ditabung untuk biaya sekolahku hingga perguruan tinggi, begitu selalu kata ayah dan ibuku.

Tapi, hebatnya lagi, ibu selalu bisa membuat makanan yang lezat untuk bekal sekolahku. Mulai dari mi goreng sosis, nasi goreng bungkus telur, sosis bungkus mi, pizza (sssttt, kata ibu sih ini yang namanya pizza, pizza ala ibu, terbuat dari mi yang digoreng dengan telur), kentang goreng ala ibu (yang ini rasanya ga kalah dengan kentang goreng di restoran cepat saji), dan masih banyak lagi. Ide memasak ibu tidak pernah habis. Tidak heran kalau aku juga ga terlalu suka jajan.
Dan, ketika aku bilang ibu hebat, lagi-lagi ibu berkata ,

”Ah, ibu hanya ibu biasa kok nak, ibu-ibu lain juga pasti seperti ibu…”

Setelah semua selesai, kamipun berangkat. Ayah berangkat dengan menggunakan motor kreditan, menuju tempatnya bekerja. Aku dan ibu, berjalan kaki menuju sekolahku. Jarak antara rumah dan sekolahku, kata ayah kurang lebih tiga kilometer, dan itu aku tempuh bersama ibuku dengan berjalan kaki. Pertama kali, memang terasa capek, tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa. Bahkan kini, aku sangat menantikan saat berjalan kaki bersama ibu. Karena, selama kita berjalan, ibu selalu bercerita tentang kisah Rasulullah saw dan sahabat-sahabatnya. Mulai dari kebaikan-kebaikan Rasulullah saw, kegigihan Rasulullah saw dalam mempertahankan agama Islam, hingga kisah-kisah keajaiban-keajaiban alam semesta. Sungguh luar biasa. Mataku selalu berbinar-binar ketika mendengar cerita ibuku. Ketika aku tanyakan, dari mana ibu tahu tentang cerita-cerita itu, ibuku menjawab, dari salah satu rumah tempat ibu bekerja, disana terdapat perpustakaan mini, kata ibu koleksi buku-bukunya banyaaakk sekali. Dan ketika aku sampai di sekolah, pasti kukatakan, ibu hebat.

Namun, ibu selalu tersenyum, dan seperti biasa, ibu selalu menjawab ,”Ah, ibu hanya ibu biasa anakku sayang, ibu-ibu lain juga pasti seperti ibu…”

Dan, sebelum aku masuk ke gerbang sekolah, kami selalu berdoa sejenak. Ibu selalu mendoakan agar aku dimudahkan dalam memahami ilmu, menjadi anak yang shalih, menjadi anak yang menyayangi orang tua dan sesama, dan menjadi anak yang sangat mencintai Allah, Alquran dan Rasulullah saw. Setelah itu ibuku menciumku, dan aku pun mencium tangan ibu. Sebelum meninggalkan sekolahku, biasanya ibuku menuju musholla sekolah untuk melaksanakan shalat dhuha.

Ah, ibuku hanya ibu biasa, seperti juga ibu-ibu yang lainnya.

Saat bel sekolah jam dua belas siang, ibu sudah menungguku di musholla sekolah. Ibu selalu mengajakku untuk melaksanakan shalat dhuhur tepat waktu. Setelah shalat, kamipun pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Jika berangkat sekolah ibu selalu bercerita tentang kisah Rasulullah saw, maka pulang sekolah, saatnya kami bertukar cerita. Ibu menceritakan pekerjaannya, sedangkan aku bercerita tentang guru, pelajaran hari ini, dan tentu saja tentang teman-temanku. Hebatnya, saat aku bercerita ibu selalu mendengarkan dengan seksama. Ibu akan tertawa ketika cerita ku lucu, ibu akan tersenyum jika ceritaku sedih, dan ibu akan menggenggam tanganku jika aku mendapat nilai kurang pada ulangan hari itu. Ibu tidak pernah marah. Ibu selalu mendengarkan semua ceritaku dengan seksama.

Ibuku….. hanya ibu biasa….

Saat sampai di rumah, setelah aku mengganti pakaian, kami pun makan siang bersama. Kami tidak punya meja makan, jadi kami makan di lantai beralaskan karpet tipis pemberian majikan tempat ayahku bekerja. Kami makan di depan TV, tapi ibu tidak pernah mau menyetel TV, karena menurut ibu, acara TV saat siang, tidak ada yang bagus, kalau bukan sinetron, pasti gossip. Begitu selalu kata ibu. Maka, kami pun makan sambil mendengarkan kaset murotal. Dan hebatnya, terkadang ibu mengikuti bacaan di murotal. Ketika kutanya, ibu sudah hafal ya? Ibu tersenyum, mengangguk dan kemudian mengucap Alhamdulillah….

Ah, ibuku hebat….

Setelah makan, aku pun istrahat siang, kalau tidak membuka-buka pelajaran, aku akan tidur. Tapi, lebih sering, aku mengulang pelajaran dengan ibu. Ini aku kerjakan sambil menemani ibu yang sedang menyetrika pakaian kami. Jika ada soal-soal pelajaran yang susah, aku selalu bertanya pada ibu, dan hebatnya, ibu selalu bisa menjawab. Ketika aku tanya, kenapa ibu bisa menjawab semua soal-soal pelajaranku, ibu akan berkata ,

”Kan dulu juga ibu sekolah nak, nah, saat di kelas, ibu selalu memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru, dan ibu juga rajin mengulang pelajaran, seperti yang kamu lakukan saat ini,” kata ibu sambil mencubit gemas hidungku.

“Wah kalau begitu, Agus juga akan sehebat ibu dong,” kataku sambil tersenyum manis untuk ibu……

Setelah shalat ashar, aku meminta ijin pada ibu untuk bermain dengan teman-temanku. Saat aku bermain, biasanya ibu akan membersihkan rumah. Menyapu halaman rumah kontrakan kami, membersihkan debu-debu, merapikan lemariku yang selalu acak-acakkan, menyiram pot-pot tanaman kesukaan ayah, menyikat kamar mandi, mengepel lantai rumah, dan masih banyak lagi. Jika ada sisa waktu, ibu akan mempergunakan untuk mengobrol dengan tetangga. Kata ibu, asal tidak ngerumpi ga pa pa, yang penting kita harus berlaku baik dan ramah pada tetangga.

Sebelum adzan maghrib berkumandang, aku akan pulang ke rumah dan membersihkan diri. Setelah itu, aku pergi ke masjid bersama ayahku, untuk shalat maghrib berjamaah.

Sampai di rumah, kami bertiga akan membaca Alquran secara bergantian. Walaupun bacaanku belum lancar, ibu dan ayah selalu memberi semangat, untuk terus membaca. Ini kami lakukan hingga menjelang adzan isya. Setelah melaksanakan shalat isya di masjid, kami pun makan malam. Saat ini juga sangat aku nantikan, karena saat makan, kami akan selalu bertukar cerita.

Setelah makan malam, ibu lalu mencuci piring-piring yang kotor dan membersihkan dapur. Aku mempersiapkan buku-buku untuk esok hari. Ayah, membaca Alquran di ruang depan. Biasanya aku tidur jam setengah sembilan malam. Sebelum tidur, ibu selalu mendongeng. Yang mengasyikkan, ibu mendongeng dengan ekspresi, alias tidak membaca buku. Jadi jika ibu mendongeng tentang kelinci atau kodok, ibu pun akan melompat. Jika ibu mendongeng sedang naik kuda, maka ibu pun akan bertingkah seperti orang naik kuda. Jika ibu bercerita tentang kesedihan, maka ibupun akan berpura-pura menangis sesegukan.

Ah, ibuku hebat…..

Tapi terkadang aku bingung terhadap ibuku, aku tidak pernah melihat ibu istirahat. Saat aku bangun pagi, ibu sudah bangun, saat aku hendak tidur, ibu belum juga tidur. Pernah aku bertanya pada ibu,

“Bu, ibu kok sepertinya ga pernah istirahat? Ibu selalu bekerja, apa ibu tidak pernah capek?”

“Agus sayang, kalau capek, ya, pasti capek, tapi ibu sangat menikmati apa yang ibu kerjakan. Ibu menikmati saat bercerita denganmu, bermain denganmu, mengerjakan pekerjaan rumah ataupun saat bekerja di rumah orang, ibu sangat menikmati hal itu nak, hingga capek badan, tidak pernah benar-benar ibu rasakan, karena ibu ikhlas…”

Dan aku pun akan pelan-pelan tertidur sambil melihat ibu yang sedang menjahit celanaku yang sobek, atau menjahit celana ayah yang kepanjangan, hingga menjahit gorden baru untuk rumah kami. Pelan-pelan mataku terpejam sambil menatap ibu yang tengah mengerjakan pekerjaan rumah sambil bibirnya tak pernah lepas dari lantunan ayat-ayat suci Allah……

Dalam mimpi aku berkata ,”Ibu hebat……”

Dan ibukupun akan menjawab sambil tersenyum

,”Ibu, hanyalah ibu biasa, apa yang ibu lakukan ini, juga dilakukan oleh ibu-ibu yang lainnya……”

Ya, ibuku memang hanya ibu biasa……..

Ditemukan, Virus Facebook Pertama! (santae wea...-D)

Facebook sering kali dihantam malware. Tapi, malware baru ini benar-benar luar biasa. Ia bisa menyebarkan dirinya melalui daftar kontak teman tanpa diketahui. Ribuan korban dilaporkan sudah terinfeksi olehnya.

Alfons Tanujaya, Senior Vaksinis dari Vaksin.com, mensinyalir ini adalah bentuk baru virus yang menyebar lewat aplikasi Facebook. "Varian pertama menyebar dengan mengusung judul "Optical Illusion [HQ]" pada 2 Mei 2010 lalu di alamat http://apps.facebook.com/hghh_rtrt/. Karena telah dinonaktifkan oleh Facebook, muncul varian kedua yang lebih ganas dan sampai saat ini belum bisa dijinakkan," jelas Alfons dalam rilisnya kepada InfoKomputer.com.

Varian kedua ini mulai disebarkan pada hari Sabtu (15/5) yang menampilkan tautan dinding dengan judul "[Nama Anda], this is without doubt the sexiest video ever :p :p :p", disertai gambar bokong wanita yang sekilas terlihat seperti file video (lihat gambar di bawah). Jika tautan atau gambar tersebut diklik aplikasi jahat akan langsung menginstalasi dirinya tanpa konfirmasi.

Contoh akun yang telah terinfeksi (sensor -P)

Hebatnya, aplikasi jahat ini mencatut nama Winamp sehingga sulit dikenali meskipun oleh pengguna mahir. Untungnya akal-akalan yang dilakukan pembuat aplikasi ini menggunakan nama "Winamp on Facebook", sehingga masih bisa dikenali dengan kasat mata.


Menurut Alfons, cara termudah menghindari WoF adalah dengan tidak mengeklik link dengan ciri di atas sekalipun dikirim oleh teman atau kerabat yang dikenal. Tapi jika sudah terlanjur, masih ada cara untuk menanganinya, yaitu dengan melakukan uninstall aplikasi tadi. Berikut langkahnya:
Login pada akun Facebook.
Pada bagian kanan atas layar klik [Account] lalu pilih [Application Settings]. Anda akan mendapatkan layar “Application Settings – Recently Used”.
Arahkan mouse anda pada tanda silang [X] di aplikasi yang bernama “Winamp”.
Klik tombol "Remove" pada jendela konfirmasi yang muncul.
Refresh browser, dan pastikan aplikasi "Winamp" sudah lenyap.

Belum diketahui motivasi utama si pembuat malware ini. Dugaan kuat sementara adalah untuk mencari celah keamanan facebook guna mencuri data-data pribadi para penggunanya. Waspadalah.

(Brama Setyadi)

http://www.infokomputer.com/reguler/ditemukan-virus-facebook-pertama

Belajar dari Edelweiss,,,

Bunganya putih berseri, sedap elok di pandang mata, bergumul menjadi satu, tanda persahabatan di antaranya. Semampai indah wujudnya, ternyata menyimpan begitu banyak hikmah untuk kita, untuk makhluk yang Allah ciptakan sebagai penjaga alam semesta. Karena itu, mari kita belajar dari Edelweis…

Edelweis, sebuah bunga yang di sebut-sebut sebagai bunga abadi, ternyata Allah meyimpan banyak hikmah untuk manusia di dalamnya.

Edelweiss, putih kecil, tak terlalu harum, namun tak mengurangi kecantikannya. Setiap bunganya yang gugur dan jatuh menyentuh tanah, dengan izin Allah, bunga tersebut akan tumbuh kembali menjadi satu pohon Edelweiss yang baru. Selain itu, bunga ini ketika dikeringkan, tahannya lebih lama dibandingkan dengan bunga yang lain. Keunikannya ini yang menjadikannya mendapat julukan ‘The Immortal Flower’ atau ‘Bunga Abadi’.

Bunga ini mampu hidup dengan suhu di bawah 18 derajat celcius. Dengan suhu serendah itu, banyak orang menggigil tak karuan, berusaha mencari tempat paling hangat untuk beristirahat, atau bahkan, secara tidak sengaja seseorang berkeluh kesah dengan mengatakan “sialan! Dingin banget si di sini!!”. Namun tidak si kecil Edelweiss, tetap mensyukuri nikmat Sang Pencipta di tempat ia tumbuh.

Dia tetap tumbuh dengan terus menebar keindahan tak peduli apapun keadaan di sekitarnya, dinginkah, panaskah, dia tetap memiliki keyakinan kepada Allah, bahwa keadaan di sekitarnya itu tak menjadikan dirinya takluk, karena dia memiliki sandaran yang kuat, dia memiliki Tuhan yang Maha Besar, Allah swt Seperti itulah seharusnya manusia! Menjadi manusia yang selalu yakin akan Allah, Tuhan-nya.

Edelweiss mengajarkan kita untuk senantiasa bangkit dari keterpurukan. Gugurnya sehelai Edelweiss, mampu menghasilkan puluhan bunga yang sama atau bahkan jauh lebih indah dari sebelumnya. Begitulah seharusnya kita manusia dalam menghadapi keterpurukan di dalam hidup kita.

Berapa kalipun kita gagal, jangan pernah anggap itu sebagai kegagalan, jadikan itu sebuah penemuan, penemuan ‘cara yang salah’. Karena seorang penemu tak pernah langsung berhasil dalam percobaannya, mereka juga pernah gagal, tapi mereka menganggap kegagalan mereka adalah penemuan ‘cara yang salah’, bukan penemuan ‘kegagalan’. Dan kita harus meyakini, bahwa kita akan dan pasti, menemukan suatu ‘cara yang benar’ untuk menghadapi permasalahan yang Allah ujikan.

kita sering berada di bawah roda kehidupan, ketika kondisi kita seperti itu, sungguh indah jika kita menjadi seperti Edelweiss yang gugur, dia bisa tumbuh kembali menjadi bunga, mengapa kita manusia yang ‘gugur’ dalam ujian-Nya, tak mampu bangkit kembali menjadi manusia yang memiliki ‘bunga’ yang indah?

Seandainya kita memiliki kelebihan yang Allah berikan, maka yakinlah, ada kekurangan dalam diri kita. Jangan pernah sombongkan kelebihan itu di hadapan orang lain. Jadilah seperti Edelweiss, dia memiliki keindahan dengan keabadiannya, namun dia memiliki kekurangan, yaitu harumnya tak semerbak seperti bunga yang lainnya. Bunga se-indah Edelweiss pun memiliki kekurangan, maka, manusia se-‘indah’ apapun, pasti memiliki kekurangan, karena itu, jangan pernah sombong dengan apa yang kita miliki saat ini.

Banyak anak yang tamak dengan ilmu yang dia miliki, sampai-sampai tanpa sadar menyakiti perasaan temannya dengan kesombongan yang dia lakuan, entah sengaja atau tidak. Banyak juga anak muda, yang sombong dengan hartanya, di pamerkan ke segala penjuru, agar teman-temannya mengetahui bahwa dia anak yang berkecukupan, atau bahkan kelebihan harta. Ingatlah teman, semua itu akan sirna seiring berjalannya waktu. Ingatlah teman, aku dan kalian memiliki ‘borok’ yang hanya Allah saja yang tahu. Ingatlah selalu teman, aku dan kamu di ciptakan seideal mungkin, seimbang antara kelebihan dan kekurangan.

Terkadang aku berfikir, jangan-jangan apa yang aku anggap dalam diriku ini suatu kelebihan, ternyata itu adalah kelemahan besar di mata Allah. Pernahkah kalian fikirkan itu?.

Namun sekarang, yang aku fikirkan adalah jangan pernah merasa malu dengan kekurangan yang kita punya, sekali lagi jadilah seperti Edelweiss, dia menjadikan kelebihannya untuk menjadi sebuah pemandangan yang indah, kembali sejuk hatinya, dan tersenyum kembali wajahnya.

Jadikan kelebihan kita untuk membuat orang lain tersenyum, bukan membuat orang lain merasa sakit hati, atau kecewa.

Ketika kita berada di atas roda kehidupan,, ingatlah Edelweiss, dia akan gugur setelah berkembangnya, dia pernah berada di atas, dan juga pernah berada di bawah. ingatlah, tak selamanya kita berada di atas, karena pasti kita akan mengalami berada di bawah. Tak selamanya kita menang. Pasti ada kalanya kita mengalami keterpurukan. ketika kita berada dalam keterpurukan,ingat kalimat ini, takkan pernah ada kebangkitan, kalau tidak ada keterpurukan.
Wallahu a’lam

20 Hadits Dhaif(lemah) Dan Maudhu(palsu) Yang Populer

Berikut adalah 20 hadits maudhu dan dhaif yang sering diucapkan oleh orang awam atau bahkan pula para penceramah dan khotib. Semoga kita diberi hidayah oleh Allah dan dijauhkan diri dari kebodohan.

1. Hadits :


الحديث في المسجد يأكل الحسنات كما تأكل البهائم الحشيش

“Bercakap-cakap di masjid itu memakan (menghilangkan) kebaikan sebagaimana hewan ternak memakan rerumputan”

Hadits tidak ada asalnya.
Lihat :Takhrijul Ihya (1/136), Thabaqot Asy-Syafi’iyyah karya As-Subki (4/145) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/4)

2. Hadits :


اعمل لدنياك كأنك تعيش أبداً واعمل لآخرتك كأنك تموت غداً

“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati esok hari ”

Hadits tidak shahih secara marfu’.
Lihat : Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/8)

3. Hadits :


صنفان من أمتي إذا صلحا، صلح الناس : الأمراء والفقهاء

“Dua golongan dari umatku, apabila mereka baik maka baik pulalah seluruh manusia, yaitu para penguasa dan para ulama”

Hadits maudhu’ (palsu).
Lihat : Takhrijul Ihya (1/6) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/16)

4. Hadits :


توسلوا بجاهي فإن جاهي عند الله عظيم

“Bertawassullah dengan jahku (kedudukanku), karena sesungguhnya kedudukanku di sisi Allah sangat agung”

Hadits tidak ada asalnya
Lihat : Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/22)

5. Hadits :


من نام بعد العصر فاختُلس عقله فلا يلومنَّ إلا نفسه

“Barangsiapa yang tidur setelah ashar kemudian akalnya hilang, maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri”

Hadits Maudhu’.
Lihat : Al-Maudhu’at (3/69), Al-La’ali al-Mashnu’ah (2/279), dan Tartibul Maudhu’at (839)

6. Hadits :


من حج البيت ولم يزرني فقد جفاني

“Barangsiapa berhaji ke Baitullah dan tidak mengunjungiku, sungguh dia telah berlaku tidak sopan padaku”

Hadits maudhu’
Lihat : Tartibul Maudhu’at (600) dan Al-Fawaid al-Majmu’ah (326)

7. Hadits :


من حج فزار قبري بعد موتي كان كمن زارني في حياتي

“Barangsiapa berhaji lalu mengunjungi kuburanku setelah matiku, dia seperti mengunjungiku waktu hidupku”

Hadits dhaif.
Lihat : Qa’idah Jalilah (57), Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/47)

8. Hadits :


اختلاف أمتي رحمة

“Perbedaan pada umatku adalah rahmat”

Hadits Maudhu’.
Lihat : Al-Asrar al-Marfu’ah (506) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/11)

9. Hadits :


من عَرَفَ نفسهُ فقد عرف ربَّه

“Barangsiapa mengenal dirinya, maka dia telah mengenal Tuhannya”

Hadits maudhu’.
Lihat : Tanzih Asy-Syariah (2/402) dan Tadzkiratul Maudhu’at (11)

10. Hadits :


الناس كلهم موتى إلا العالمون والعالمون كلهم هلكى إلا العاملون والعاملون كلهم غرقى إلا المخلصون والمخلصون على خطر عظيم

“Seluruh manusia adalah mati kecuali orang-orang yang berilmu, dan semua orang-orang yang berilmu adalah celaka kecuali orang-orang yang beramal, dan semua orang-orang yang beramal adalah tenggelam kecuali orang-orang yang ikhlas dan orang-orang yang ikhlas berada pada bahaya yang besar ”

Hadits Maudhu’
Lihat : Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/76)

11. Hadits :


إن لكل شيء قلباً وإن قلب القرآن (يس) من قرأها فكأنما قرأ القرآن عشر مرات

“Segala sesuatu mempunyai hati (inti) dan sesungguhnya hati Alqur'an adalah surat Yaasiin, barangsiapa membacanya, maka bagaikan membaca Alqur'an sebanyak sepuluh kali”

Hadits maudhu’.
Lihat : Al-‘Ilal Li Ibni Abi Hatim (2/55) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/169)

12. Hadits :


فكرة ساعة خير من عبادة ستين سنة

“Berfikir sesaat lebih baik daripada beribadah selama enampuluh tahun”

Hadits maudhu’.
Lihat : Tanzih Asy-Syariah (2/305) dan Tartibul Maudhu’at (964)


13. Hadits


صوموا تصحوا

“Berpuasalah kalian, niscaya kalian sehat”

Hadits dhaif.
Lihat : Takhrijul Ihya (3/87) dan Tadzkiratul Maudhu’at (70)

14. Hadits :


لولاك ما خلقت الدنيا

“Kalau bukan karena kamu (Muhammad), tidaklah Aku menciptakan dunia”

Hadits maudhu’.
Lihat : Tartibul Maudhu’at (196) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/282)

15. Hadits :


من قرأ سورة الواقعة في كل ليلة لم تصبه فاقة أبداً

“Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah pada tiap malam, maka tidak akan tertimpa kefakiran selamanya”

Hadits dhaif
Lihat : Tanzih Asy-Syariah (1/301) dan Al-Fawaid al-Majmu’ah (972)

16. Hadits :



من تمسك بسنتي عند فساد أمتي فله أجر مئة شهيد

“Barangsiapa berpegang teguh dengan sunnahku pada waktu rusaknya umatku, maka baginya pahala seratus orang syahid”

Hadits dhaif jiddan
Lihat : Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/326)



17. Hadits :


أنا ابن الذبيحين

“Aku adalah anak dua orang yang (akan) disembelih”

Hadits tidak ada asalnya
Lihat : Al-Maqasid al-Hasanah (141)

18. Hadits :



خير الأسماء ما عبِّد وما حمِّد

“Sebaik-baik nama adalah yang disisipkan Abd (=hamba) dan ada Hamd (pujian)nya”

Hadits maudhu’
Lihat : Al-Asrar al-Marfu’ah (192)

19. Hadits :


اطلبوا العلم ولو بالصين

“Tuntutlah ilmu walaupun di negeri China”

Hadits maudhu’
Lihat : Tartibul Maudhu’at (111) dan Al-Fawaid al-Majmu’ah (852)

20. Hadits :


شاوروهن - يعني النساء - وخالفوهن

“Bermusyawarahlah dengan mereka (yaitu para istri) dan selisihilah”

Hadits tidak ada asalnya
Lihat : Tadzkiratul Maudhu’at (128) Al-Asrar al-Marfu’ah (240)
Wallahu A'lam

(Abu Maryam Abdusshomad, dinukil dari tulisan Syaikh Ihsan bin Muhammad ‘Ayisy : Miatu Hadits Minal Ahadits ad-Dhaifah Wal Maudhu’ah di situs www.islamtoday.net)