Kategori Pribadi Shalihah by admin
Saudaraku yang dimuliakan Allah, jika anda ingin makan karena lapar, cukupkan anda berdiam sambil menunggu ada orang yang datang membawakan makanan? Jika anda ingin memiliki penghasilan yang baik, cukupkah anda duduk di rumah menunggu ada orang yang datang membawakan pekerjaan? Jawabnya tentu tidak! Padahal anda yakin Allah Maha Pemberi rezki.
Kesimpulannya, jika anda ingin makan, maka anda akan tergerak untuk bangkit mencari jalan agar anda mendapatkan makanan, begitu pula jika anda ingin mendapatkan penghasilan. Itulah bedanya antara mau dan kemauan. Sekedar ingin makan berarti anda baru sampai pada tahap “mau”, dan itu tidak berarti apa-apa, dia baru akan bermanfaat jika “mau”-nya berubah menjadi “kemauan” yang berbentuk tindakan nyata untuk mewujudkannya.
Namun yang disayangkan – saudaraku -, “kemauan” tersebut baru kita miliki pada hal-hal yang bersifat duniawi seperti contoh di atas. Adapun hal-hal yang bersifat ukhrowi, sering “kemauan” kita hanya sebatas “mau” saja.
Jika ditanya kepada kaum muslimin, apakah mereka ingin menjadi orang shaleh? Maka semuanya akan menjawab: “Ya”. Namun banyak yang hanya sampai disitu, selebihnya tidak ada tindakan nyata yang dia lakukan untuk mewujudkannya. Dirinya tidak bergerak untuk menempuh sarana atau jalan yang dapat mengantarkan kesana. Pengajian tidak dihadiri, al-Qur’an dan buku-buku Islami tidak pernah dibaca, teman-teman yang shaleh justru dia benci.
Bahkan sebaliknya, jalan-jalan keburukanlah yang dia tempuh. Perkumpulan gosip menjadi hobinya, lagu dan musik menjadi temannya, tontonan dan bacaan porno selalu dicarinya dan berbagai bentuk kegiatan rusak, dialah pelanggannya.
Jika demikian halnya, akankah keinginan seorang muslim untuk menjadi orang saleh akan terwujud? Kata seorang penyair:
Anda ingin selamat, namun tidak anda tempuh jalannya
Sesungguhnya perahu tidak berjalan di daratan.
Orang yang sekedar “mau” umumnya bersifat pasif, mencari waktu luang, menunggu peluang, minta dipahami, dst. Sementara orang yang punya “kemauan”, umumnya bersifat aktif, meluangkan waktu, mencari peluang, berusaha memahami dan seterusnya.
Pada masa Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, orang-orang munafik yang tidak ikut perang Tabuk mencari-cari alasan mengapa mereka tidak ikut perang, seolah-olah mereka juga sebenarnya ingin ikut berperang, namun Allah Ta’ala membantah argumen mereka:
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu” (QS At-Taubah: 46)
Saudaraku…
Sejak sekarang, rubahlah “MAU” kita menjadi “KEMAUAN”, dari kemauan menjadi tekad yang kuat untuk menjadi lebih baik.
Diambil dari buku Nasehat dari Hati ke Hati, Abdullah Haidir
Rabu, 24 Februari 2010
<=#( Bincang-Bincang Tentang Hukum Facebook )#=>
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah ta’ala. Belakangan ini di antara kita pernah mendengar mengenai fatwa haramnya Facebook, sebuah layanan pertemanan di dunia maya yang hampir serupa dengan Friendster dan layanan pertemanan lainnya. Banyak yang bingung dalam menyikapi fatwa semacam ini. Namun, bagi orang yang diberi anugerah ilmu oleh Allah tentu tidak akan bingung dalam menyikapi fatwa tersebut.
Dalam tulisan yang singkat ini, dengan izin dan pertolongan Allah kami akan membahas tema yang cukup menarik ini, yang sempat membuat sebagian orang kaget. Tetapi sebelumnya, ada beberapa preface yang akan kami kemukakan.Semoga Allah memudahkannya.
Dua Kaedah yang Mesti Diperhatikan
Saudaraku, yang semoga selalu mendapatkan taufik dan hidayah Allah ta’ala. Dari hasil penelitian dari Al Qur’an dan As Sunnah, para ulama membuat dua kaedah ushul fiqih berikut ini:
Hukum asal untuk perkara ibadah adalah terlarang dan tidaklah disyari’atkan sampai Allah dan Rasul-Nya mensyari’atkan.
Sebaliknya, hukum asal untuk perkara ‘aadat (non ibadah) adalah dibolehkan dan tidak diharamkan sampai Allah dan Rasul-Nya melarangnya.
Apa yang dimaksud dua kaedah di atas?
Untuk kaedah pertama yaitu hukum asal setiap perkara ibadah adalah terlarang sampai ada dalil yang mensyariatkannya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ibadah adalah sesuatu yang diperintahkan atau dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang memerintahkan atau menganjurkan suatu amalan yang tidak ditunjukkan oleh Al Qur’an dan hadits, maka orang seperti ini berarti telah mengada-ada dalam beragama (baca: berbuat bid’ah). Amalan yang dilakukan oleh orang semacam ini pun tertolak karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Namun, untuk perkara ‘aadat (non ibadah) seperti makanan, minuman, pakaian, pekerjaan, dan mu’amalat, hukum asalnya adalah diperbolehkan kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya. Dalil untuk kaedah kedua ini adalah firman Allah ta’ala,
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (QS. Al Baqarah: 29).
Maksudnya, adalah Allah menciptakan segala yang ada di muka bumi ini untuk dimanfaatkan. Itu berarti diperbolehkan selama tidak dilarangkan oleh syari’at dan tidak mendatangkan bahaya.
Allah Ta’ala juga berfirman,
قُلْ مَنْ حَرّمَ زِينَةَ اللّهِ الَّتِيَ أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالْطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِي لِلَّذِينَ آمَنُواْ فِي الْحَيَاةِ
الدّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?” Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat .” Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Al A’raaf: 32).
Dalam ayat ini, Allah ta’ala mengingkari siapa saja yang mengharamkan makanan, minuman, pakaian, dan semacamnya.
Jadi, jika ada yang menanyakan mengenai hukum makanan “tahu”? Apa hukumnya? Maka jawabannya adalah “tahu” itu halal dan diperbolehkan.
Jika ada yang menanyakan lagi mengenai hukum minuman “Coca-cola”? Apa hukumnya? Maka jawabannya juga sama yaitu halal dan diperbolehkan.
Begitu pula jika ada yang menanyakan mengenai jual beli laptop? Apa hukumnya? Jawabannya adalah halal dan diperbolehkan.
Jadi, untuk perkara non ibadah seperti tadi, hukum asalnya adalah halal dan diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Makan bangkai menjadi haram, karena dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Begitu pula pakaian sutra bagi laki-laki diharamkan karena ada dalil yang menunjukkan demikian. Namun asalnya untuk perkara non ibadah adalah halal dan diperbolehkan.
Oleh karena itu, jika ada yang menanyakan pada kami bagaimana hukum Facebook? Maka kami jawab bahwa hukum asal Facebook adalah sebagaimana handphone, email, website, blog, radio dan alat-alat teknologi lainnya yaitu sama-sama mubah dan diperbolehkan.
Hukum Sarana sama dengan Hukum Tujuan
Perkara mubah (yang dibolehkan) itu ada dua macam. Ada perkara mubah yang dibolehkan dilihat dari dzatnya dan ada pula perkara mubah yang menjadi wasilah (perantara) kepada sesuatu yang diperintahkan atau sesuatu yang dilarang.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di –rahimahullah- mengatakan,
“Perkara mubah dibolehkan dan diizinkan oleh syari’at untuk dilakukan. Namun, perkara mubah itu dapat pula mengantarkan kepada hal-hal yang baik maka dia dikelompokkan dalam hal-hal yang diperintahkan. Perkara mubah terkadang pula mengantarkan pada hal yang jelek, maka dia dikelompokkan dalam hal-hal yang dilarang.
Inilah landasan yang harus diketahui setiap muslim bahwa hukum sarana sama dengan hukum tujuan (al wasa-il laha hukmul maqhosid).”
Maksud perkataan beliau di atas:
Apabila perkara mubah tersebut mengantarkan pada kebaikan, maka perkara mubah tersebut diperintahkan, baik dengan perintah yang wajib atau pun yang sunnah. Orang yang melakukan mubah seperti ini akan diberi ganjaran sesuai dengan niatnya.
Misalnya: Tidur adalah suatu hal yang mubah. Namun, jika tidur itu bisa membantu dalam melakukan ketaatan pada Allah atau bisa membantu dalam mencari rizki, maka tidur tersebut menjadi mustahab (dianjurkan/disunnahkan) dan akan diberi ganjaran jika diniatkan untuk mendapatkan ganjaran di sisi Allah.
Begitu pula jika perkara mubah dapat mengantarkan pada sesuatu yang dilarang, maka hukumnya pun menjadi terlarang, baik dengan larangan haram maupun makruh.
Misalnya: Terlarang menjual barang yang sebenarnya mubah namun nantinya akan digunakan untuk maksiat. Seperti menjual anggur untuk dijadikan khomr.
Contoh lainnya adalah makan dan minum dari yang thoyib dan mubah, namun secara berlebihan sampai merusak sistem pencernaan, maka ini sebaiknya ditinggalkan (makruh).
Bersenda gurau atau guyon juga asalnya adalah mubah. Sebagian ulama mengatakan, “Canda itu bagaikan garam untuk makanan. Jika terlalu banyak tidak enak, terlalu sedikit juga tidak enak.” Jadi, jika guyon tersebut sampai melalaikan dari perkara yang wajib seperti shalat atau mengganggu orang lain, maka guyon seperti ini menjadi terlarang.
Oleh karena itu, jika sudah ditetapkan hukum pada tujuan, maka sarana (perantara) menuju tujuan tadi akan memiliki hukum yang sama. Perantara pada sesuatu yang diperintahkan, maka perantara tersebut diperintahkan. Begitu pula perantara pada sesuatu yang dilarang, maka perantara tersebut dilarang pula. Misalnya tujuan tersebut wajib, maka sarana yang mengantarkan kepada yang wajib ini ikut menjadi wajib.
Contohnya : Menunaikan shalat lima waktu adalah sebagai tujuan. Dan berjalan ke tempat shalat (masjid) adalah wasilah (perantara). Maka karena tujuan tadi wajib, maka wasilah di sini juga ikut menjadi wajib. Ini berlaku untuk perkara sunnah dan seterusnya.
Intinya, Hukum Facebook adalah Tergantung Pemanfaatannya
Jadi intinya, hukum facebook adalah tergantung pemanfaatannya. Kalau pemanfaatannya adalah untuk perkara yang sia-sia dan tidak bermanfaat, maka facebook pun bernilai sia-sia dan hanya membuang-buang waktu. Begitu pula jika facebook digunakan untuk perkara yang haram, maka hukumnya pun menjadi haram. Hal ini semua termasuk dalam kaedah “al wasa-il laha hukmul maqhosid (hukum sarana sama dengan hukum tujuan).” Di bawah kaedah ini terdapat kaedah derivat atau turunan lainnya yaitu:
1. Maa laa yatimmul wajibu illah bihi fa huwa wajib (Suatu yang wajib yang tidak sempurna kecuali dengan sarana ini, maka sarana ini menjadi wajib)
2. Maa laa yatimmul masnun illah bihi fa huwa masnun (Suatu yang sunnah yang tidak sempurna kecuali dengan sarana ini, maka sarana ini menjadi wajib)
3. Maa yatawaqqoful haromu ‘alaihi fa huwa haromun (Suatu yang bisa menyebabkan terjerumus pada yang haram, maka sarana menuju yang haram tersebut menjadi haram)
4. Wasail makruh makruhatun (Perantara kepada perkara yang makruh juga dinilah makruh)
Maka lihatlah kaedah derivat yang ketiga di atas. Intinya, jika facebook digunakan untuk yang haram dan sia-sia, maka facebook menjadi haram dan terlarang.
Kita dapat melihat bahwa tidak sedikit di antara pengguna facebook yang melakukan hubungan gelap di luar nikah di dunia maya. Padahal lawan jenis yang diajak berhubungan bukanlah mahram dan bukan istri. Sungguh, banyak terjadi perselingkuhan karena kasus semacam ini. Jika memang facebook banyak digunakan untuk tujuan-tujuan semacam ini, maka sungguh kami katakan, “Hukum facebook sebagaimana hukum pemanfaatannya. Kalau dimanfaatkan untuk yang haram, maka facebook pun menjadi haram.”
Waktu yang Sia-sia Di Depan Facebook
Saudaraku, inilah yang kami ingatkan untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan, “Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”
Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas, “Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”
Ingatlah … kematian lebih layak bagi orang yang menyia-nyiakan waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan, “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)
Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah
Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang senang dikirimi nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut.
Oleh karena itu, jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah agama, yang tentu saja dengan bekal ini akan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خيْرُ النّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النّعَمِ
“Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 10 bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.
Penutup: Nasehat bagi Para Pengguna Facebook
Imam Asy Syafi’I mengatakan, “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil)”.( Al Jawabul Kafi, 109)
Semoga kita selalu disibukkan dengan hal yang dapat memberikan manfaat pada orang lain. Alangkah bagusnya jika status, note dan link yang kita berikan pada saudara-saudara kita berisi siraman-siraman rohani. Itu lebih baik dan lebih bermanfaat dibandinga dengan mengisi status di FB dengan hal-hal yang sia-sia atau bahkan dosa.
Kami hanya bisa berdoa kepada Allah, semoga Allah memberikan taufik dan hidayah bagi orang yang membaca tulisan ini. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk memanfaatkan waktu dengan baik, dalam hal-hal yang bermanfaat.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Rujukan:
Al Jawabul Kafi, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah
Al Qowa’id wal Ushul Al Jaami’ah, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Darul Wathon Lin Nasyr
Jam’ul Mahshul fi Syarhi Risalah Ibni Sya’di fil Ushul, Abdullah bin Sholeh Al Fauzan, Dar Al Muslim
Risalah Lathifah, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di
Inti dari pembahasan di atas adalah facebook laksana senjata dengan dua mata, kalau ia digunakan untuk kebaikan, belajar dan menebarkan dakwah yang benar, maka hal itu adalah kebaikan, akan tetapi kalau digunakan hanya sekedar iseng, membuang-buang waktu, atau menyebarkan kebatilan, maka tidak ragu lagi hal tersebut adalah keburukan.
Bagi yang ingin mengikuti pelajaran bahasa arab on facebook silakan menjadi fans dari page bahasa arab online dengan menklik link ini atau dari banner pada sidebar.
Semoga bermanfaat…
rumaysho.com
muslimah.or.id
Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah ta’ala. Belakangan ini di antara kita pernah mendengar mengenai fatwa haramnya Facebook, sebuah layanan pertemanan di dunia maya yang hampir serupa dengan Friendster dan layanan pertemanan lainnya. Banyak yang bingung dalam menyikapi fatwa semacam ini. Namun, bagi orang yang diberi anugerah ilmu oleh Allah tentu tidak akan bingung dalam menyikapi fatwa tersebut.
Dalam tulisan yang singkat ini, dengan izin dan pertolongan Allah kami akan membahas tema yang cukup menarik ini, yang sempat membuat sebagian orang kaget. Tetapi sebelumnya, ada beberapa preface yang akan kami kemukakan.Semoga Allah memudahkannya.
Dua Kaedah yang Mesti Diperhatikan
Saudaraku, yang semoga selalu mendapatkan taufik dan hidayah Allah ta’ala. Dari hasil penelitian dari Al Qur’an dan As Sunnah, para ulama membuat dua kaedah ushul fiqih berikut ini:
Hukum asal untuk perkara ibadah adalah terlarang dan tidaklah disyari’atkan sampai Allah dan Rasul-Nya mensyari’atkan.
Sebaliknya, hukum asal untuk perkara ‘aadat (non ibadah) adalah dibolehkan dan tidak diharamkan sampai Allah dan Rasul-Nya melarangnya.
Apa yang dimaksud dua kaedah di atas?
Untuk kaedah pertama yaitu hukum asal setiap perkara ibadah adalah terlarang sampai ada dalil yang mensyariatkannya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ibadah adalah sesuatu yang diperintahkan atau dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang memerintahkan atau menganjurkan suatu amalan yang tidak ditunjukkan oleh Al Qur’an dan hadits, maka orang seperti ini berarti telah mengada-ada dalam beragama (baca: berbuat bid’ah). Amalan yang dilakukan oleh orang semacam ini pun tertolak karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Namun, untuk perkara ‘aadat (non ibadah) seperti makanan, minuman, pakaian, pekerjaan, dan mu’amalat, hukum asalnya adalah diperbolehkan kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya. Dalil untuk kaedah kedua ini adalah firman Allah ta’ala,
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (QS. Al Baqarah: 29).
Maksudnya, adalah Allah menciptakan segala yang ada di muka bumi ini untuk dimanfaatkan. Itu berarti diperbolehkan selama tidak dilarangkan oleh syari’at dan tidak mendatangkan bahaya.
Allah Ta’ala juga berfirman,
قُلْ مَنْ حَرّمَ زِينَةَ اللّهِ الَّتِيَ أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالْطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِي لِلَّذِينَ آمَنُواْ فِي الْحَيَاةِ
الدّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?” Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat .” Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Al A’raaf: 32).
Dalam ayat ini, Allah ta’ala mengingkari siapa saja yang mengharamkan makanan, minuman, pakaian, dan semacamnya.
Jadi, jika ada yang menanyakan mengenai hukum makanan “tahu”? Apa hukumnya? Maka jawabannya adalah “tahu” itu halal dan diperbolehkan.
Jika ada yang menanyakan lagi mengenai hukum minuman “Coca-cola”? Apa hukumnya? Maka jawabannya juga sama yaitu halal dan diperbolehkan.
Begitu pula jika ada yang menanyakan mengenai jual beli laptop? Apa hukumnya? Jawabannya adalah halal dan diperbolehkan.
Jadi, untuk perkara non ibadah seperti tadi, hukum asalnya adalah halal dan diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Makan bangkai menjadi haram, karena dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Begitu pula pakaian sutra bagi laki-laki diharamkan karena ada dalil yang menunjukkan demikian. Namun asalnya untuk perkara non ibadah adalah halal dan diperbolehkan.
Oleh karena itu, jika ada yang menanyakan pada kami bagaimana hukum Facebook? Maka kami jawab bahwa hukum asal Facebook adalah sebagaimana handphone, email, website, blog, radio dan alat-alat teknologi lainnya yaitu sama-sama mubah dan diperbolehkan.
Hukum Sarana sama dengan Hukum Tujuan
Perkara mubah (yang dibolehkan) itu ada dua macam. Ada perkara mubah yang dibolehkan dilihat dari dzatnya dan ada pula perkara mubah yang menjadi wasilah (perantara) kepada sesuatu yang diperintahkan atau sesuatu yang dilarang.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di –rahimahullah- mengatakan,
“Perkara mubah dibolehkan dan diizinkan oleh syari’at untuk dilakukan. Namun, perkara mubah itu dapat pula mengantarkan kepada hal-hal yang baik maka dia dikelompokkan dalam hal-hal yang diperintahkan. Perkara mubah terkadang pula mengantarkan pada hal yang jelek, maka dia dikelompokkan dalam hal-hal yang dilarang.
Inilah landasan yang harus diketahui setiap muslim bahwa hukum sarana sama dengan hukum tujuan (al wasa-il laha hukmul maqhosid).”
Maksud perkataan beliau di atas:
Apabila perkara mubah tersebut mengantarkan pada kebaikan, maka perkara mubah tersebut diperintahkan, baik dengan perintah yang wajib atau pun yang sunnah. Orang yang melakukan mubah seperti ini akan diberi ganjaran sesuai dengan niatnya.
Misalnya: Tidur adalah suatu hal yang mubah. Namun, jika tidur itu bisa membantu dalam melakukan ketaatan pada Allah atau bisa membantu dalam mencari rizki, maka tidur tersebut menjadi mustahab (dianjurkan/disunnahkan) dan akan diberi ganjaran jika diniatkan untuk mendapatkan ganjaran di sisi Allah.
Begitu pula jika perkara mubah dapat mengantarkan pada sesuatu yang dilarang, maka hukumnya pun menjadi terlarang, baik dengan larangan haram maupun makruh.
Misalnya: Terlarang menjual barang yang sebenarnya mubah namun nantinya akan digunakan untuk maksiat. Seperti menjual anggur untuk dijadikan khomr.
Contoh lainnya adalah makan dan minum dari yang thoyib dan mubah, namun secara berlebihan sampai merusak sistem pencernaan, maka ini sebaiknya ditinggalkan (makruh).
Bersenda gurau atau guyon juga asalnya adalah mubah. Sebagian ulama mengatakan, “Canda itu bagaikan garam untuk makanan. Jika terlalu banyak tidak enak, terlalu sedikit juga tidak enak.” Jadi, jika guyon tersebut sampai melalaikan dari perkara yang wajib seperti shalat atau mengganggu orang lain, maka guyon seperti ini menjadi terlarang.
Oleh karena itu, jika sudah ditetapkan hukum pada tujuan, maka sarana (perantara) menuju tujuan tadi akan memiliki hukum yang sama. Perantara pada sesuatu yang diperintahkan, maka perantara tersebut diperintahkan. Begitu pula perantara pada sesuatu yang dilarang, maka perantara tersebut dilarang pula. Misalnya tujuan tersebut wajib, maka sarana yang mengantarkan kepada yang wajib ini ikut menjadi wajib.
Contohnya : Menunaikan shalat lima waktu adalah sebagai tujuan. Dan berjalan ke tempat shalat (masjid) adalah wasilah (perantara). Maka karena tujuan tadi wajib, maka wasilah di sini juga ikut menjadi wajib. Ini berlaku untuk perkara sunnah dan seterusnya.
Intinya, Hukum Facebook adalah Tergantung Pemanfaatannya
Jadi intinya, hukum facebook adalah tergantung pemanfaatannya. Kalau pemanfaatannya adalah untuk perkara yang sia-sia dan tidak bermanfaat, maka facebook pun bernilai sia-sia dan hanya membuang-buang waktu. Begitu pula jika facebook digunakan untuk perkara yang haram, maka hukumnya pun menjadi haram. Hal ini semua termasuk dalam kaedah “al wasa-il laha hukmul maqhosid (hukum sarana sama dengan hukum tujuan).” Di bawah kaedah ini terdapat kaedah derivat atau turunan lainnya yaitu:
1. Maa laa yatimmul wajibu illah bihi fa huwa wajib (Suatu yang wajib yang tidak sempurna kecuali dengan sarana ini, maka sarana ini menjadi wajib)
2. Maa laa yatimmul masnun illah bihi fa huwa masnun (Suatu yang sunnah yang tidak sempurna kecuali dengan sarana ini, maka sarana ini menjadi wajib)
3. Maa yatawaqqoful haromu ‘alaihi fa huwa haromun (Suatu yang bisa menyebabkan terjerumus pada yang haram, maka sarana menuju yang haram tersebut menjadi haram)
4. Wasail makruh makruhatun (Perantara kepada perkara yang makruh juga dinilah makruh)
Maka lihatlah kaedah derivat yang ketiga di atas. Intinya, jika facebook digunakan untuk yang haram dan sia-sia, maka facebook menjadi haram dan terlarang.
Kita dapat melihat bahwa tidak sedikit di antara pengguna facebook yang melakukan hubungan gelap di luar nikah di dunia maya. Padahal lawan jenis yang diajak berhubungan bukanlah mahram dan bukan istri. Sungguh, banyak terjadi perselingkuhan karena kasus semacam ini. Jika memang facebook banyak digunakan untuk tujuan-tujuan semacam ini, maka sungguh kami katakan, “Hukum facebook sebagaimana hukum pemanfaatannya. Kalau dimanfaatkan untuk yang haram, maka facebook pun menjadi haram.”
Waktu yang Sia-sia Di Depan Facebook
Saudaraku, inilah yang kami ingatkan untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan, “Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”
Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas, “Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”
Ingatlah … kematian lebih layak bagi orang yang menyia-nyiakan waktu.
Ibnul Qayyim mengatakan, “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)
Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah
Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang senang dikirimi nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut.
Oleh karena itu, jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah agama, yang tentu saja dengan bekal ini akan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خيْرُ النّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)
Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النّعَمِ
“Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 10 bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.
Penutup: Nasehat bagi Para Pengguna Facebook
Imam Asy Syafi’I mengatakan, “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil)”.( Al Jawabul Kafi, 109)
Semoga kita selalu disibukkan dengan hal yang dapat memberikan manfaat pada orang lain. Alangkah bagusnya jika status, note dan link yang kita berikan pada saudara-saudara kita berisi siraman-siraman rohani. Itu lebih baik dan lebih bermanfaat dibandinga dengan mengisi status di FB dengan hal-hal yang sia-sia atau bahkan dosa.
Kami hanya bisa berdoa kepada Allah, semoga Allah memberikan taufik dan hidayah bagi orang yang membaca tulisan ini. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk memanfaatkan waktu dengan baik, dalam hal-hal yang bermanfaat.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Rujukan:
Al Jawabul Kafi, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah
Al Qowa’id wal Ushul Al Jaami’ah, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Darul Wathon Lin Nasyr
Jam’ul Mahshul fi Syarhi Risalah Ibni Sya’di fil Ushul, Abdullah bin Sholeh Al Fauzan, Dar Al Muslim
Risalah Lathifah, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di
Inti dari pembahasan di atas adalah facebook laksana senjata dengan dua mata, kalau ia digunakan untuk kebaikan, belajar dan menebarkan dakwah yang benar, maka hal itu adalah kebaikan, akan tetapi kalau digunakan hanya sekedar iseng, membuang-buang waktu, atau menyebarkan kebatilan, maka tidak ragu lagi hal tersebut adalah keburukan.
Bagi yang ingin mengikuti pelajaran bahasa arab on facebook silakan menjadi fans dari page bahasa arab online dengan menklik link ini atau dari banner pada sidebar.
Semoga bermanfaat…
rumaysho.com
muslimah.or.id
=<( Manfaat Menakjubkan Air Putih )>=
Penyusun: Ummu Salamah
Assalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Ukhtiy Habiibatii. Pada edisi perdana kali ini, kita akan ’sharing’ masalah air putih. Mungkin ukhtiy banyak yang belum tahu arti penting mengkonsumsi cukup air putih setiap harinya atau sudah tahu tapi malas memenuhi jumlah takarannya dengan berbagai alasan, sebut salah satunya ‘takut keseringan buang air kecil, repot!’. Iya kan??? Ayo, tunjuk diri…
Kalau begitu bagaimana prosesnya, air putih yang sederhana bisa berubah menjadi begitu berharga?
Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen air 95%. Sedikitnya, secara normal kita butuh 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Bagi perokok jumlah tersebut harus ditambah setengahnya. Air tersebut diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Para dokter juga menyarankan agar mengonsumsi air putih 8-10 gelas setiap hari agar metabolisme tubuh berjalan baik dan normal.
Kurang Air, Bahaya Bagi Darah
Jika Ukhtiy mengkonsumsi kurang dari 8 gelas, efeknya secara keseluruhan memang tidak terasa. Tapi sebagai konsekuensi, tubuh akan menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil sumber dari komponen tubuh sendiri. Di antaranya dari darah. Kekurangan air bagi darah amat berbahaya bagi tubuh. Sebab, darah akan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai alat transportasi oksigen dan zat-zat makanan pun bisa terganggu.
Darah yang kental tersebut juga akan melewati ginjal yang berfungsi sebagai filter atau alat untuk menyaring racun dari darah. Ginjal memiliki saringan yang sangat halus, sehingga jika harus menyaring darah yang kental maka ginjal harus kerja ekstra keras. Bukan tidak mungkin ginjal akan rusak dan bisa saja kelak akan mengalami cuci darah atau dalam bahasa medis biasa disebut hemodialisis.
Itu pengaruh kurang air terhadap kerja darah dan ginjal. Lalu bagaimana dengan otak? Perjalanan darah yang kental tersebut juga akan terhambat saat melewati otak. Padahal, sel-sel otak paling boros mengonsumsi makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga fungsi sel-sel otak tidak berjalan optimal dan bahkan bisa cepat mati. Kondisi tersebut akan semakin memicu timbulnya stroke. Karena itu jangan sampai kekurangan air!!!
10 Manfaat Air Putih
1. Memperlancar sistem pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.
2. Air putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.
3. Perawatan kecantikan
Bila Ukhtiy kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit.
Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh hares benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.
4. Untuk kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.
Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi (astagfirulloh!) harus mulai dirubah tuh kebiasaannya…
5. Menyehatkan jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dap penyakit kewanitaan, dll.
Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.
6. Sebagai obat stroke
Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.
Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.
7. Efek relaksasi
Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.
Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah, jika Ukhtiy punya shower di rumah cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Oh ya, shower di rumah juga menghasilkan ion negatif.
8. Menguruskan badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak.
Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.
9. Tubuh lebih bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Ukhtiy mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.
Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus, dll. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto, dll), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dll. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.
Nah, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.
Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara sekitamya.
Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!
Jika kuliah di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu.
Subhannalloh ternyata banyak ya, manfaatnya.
Seperti Motto salah satu minuman prebiotik (tapi versi ini ada revisinya). Berapa gelas air putih yang Anda minum hari ini? Saya minum 4/5/6/7/8/9/10. Jawabannya silhkan Ukhtiy tentukan…
Maroji’: www.medscore.com
***
Artikel www.muslimah.or.id
Assalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Ukhtiy Habiibatii. Pada edisi perdana kali ini, kita akan ’sharing’ masalah air putih. Mungkin ukhtiy banyak yang belum tahu arti penting mengkonsumsi cukup air putih setiap harinya atau sudah tahu tapi malas memenuhi jumlah takarannya dengan berbagai alasan, sebut salah satunya ‘takut keseringan buang air kecil, repot!’. Iya kan??? Ayo, tunjuk diri…
Kalau begitu bagaimana prosesnya, air putih yang sederhana bisa berubah menjadi begitu berharga?
Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80%. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen air 95%. Sedikitnya, secara normal kita butuh 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Bagi perokok jumlah tersebut harus ditambah setengahnya. Air tersebut diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi. Para dokter juga menyarankan agar mengonsumsi air putih 8-10 gelas setiap hari agar metabolisme tubuh berjalan baik dan normal.
Kurang Air, Bahaya Bagi Darah
Jika Ukhtiy mengkonsumsi kurang dari 8 gelas, efeknya secara keseluruhan memang tidak terasa. Tapi sebagai konsekuensi, tubuh akan menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil sumber dari komponen tubuh sendiri. Di antaranya dari darah. Kekurangan air bagi darah amat berbahaya bagi tubuh. Sebab, darah akan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai alat transportasi oksigen dan zat-zat makanan pun bisa terganggu.
Darah yang kental tersebut juga akan melewati ginjal yang berfungsi sebagai filter atau alat untuk menyaring racun dari darah. Ginjal memiliki saringan yang sangat halus, sehingga jika harus menyaring darah yang kental maka ginjal harus kerja ekstra keras. Bukan tidak mungkin ginjal akan rusak dan bisa saja kelak akan mengalami cuci darah atau dalam bahasa medis biasa disebut hemodialisis.
Itu pengaruh kurang air terhadap kerja darah dan ginjal. Lalu bagaimana dengan otak? Perjalanan darah yang kental tersebut juga akan terhambat saat melewati otak. Padahal, sel-sel otak paling boros mengonsumsi makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah. Sehingga fungsi sel-sel otak tidak berjalan optimal dan bahkan bisa cepat mati. Kondisi tersebut akan semakin memicu timbulnya stroke. Karena itu jangan sampai kekurangan air!!!
10 Manfaat Air Putih
1. Memperlancar sistem pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.
2. Air putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.
3. Perawatan kecantikan
Bila Ukhtiy kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit.
Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh hares benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.
4. Untuk kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita.
Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan seseorang terhadap serangan virus. Bahkan, mandi dengan air dingin di waktu pagi dapat meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita. Dengan begitu kesuburan serta kegairahan seksual pun akan meningkat. Selain itu jaringan kulit membaik, kuku lebih sehat dan kuat, tak mudah retak. Nah, buat yang malas mandi pagi atau bahkan malas mandi (astagfirulloh!) harus mulai dirubah tuh kebiasaannya…
5. Menyehatkan jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dap penyakit kewanitaan, dll.
Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.
6. Sebagai obat stroke
Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dan sistem pernapasan. Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.
Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit.
7. Efek relaksasi
Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di tubuh. Pancuran air yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat. Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan dengan air mancur, berjalan-jalan di sekitar air terjun, atau sungai dan taman dengan banyak pancuran, akan memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.
Bukan itu saja jika mengalami ketegangan otot dapat dilegakan dengan mandi air hangat bersuhu sekitar 37 derajat C. Selagi kaki terasa pegal kita sering dianjurkan untuk merendam kaki dengan air hangat dicampur sedikit garam. Nah, jika Ukhtiy punya shower di rumah cobalah mandi dan nikmati hasilnya. Oh ya, shower di rumah juga menghasilkan ion negatif.
8. Menguruskan badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak.
Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.
9. Tubuh lebih bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Ukhtiy mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.
Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus, dll. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto, dll), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup dll. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh.
Nah, air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.
Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan. Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara sekitamya.
Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.
Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!
Jika kuliah di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu.
Subhannalloh ternyata banyak ya, manfaatnya.
Seperti Motto salah satu minuman prebiotik (tapi versi ini ada revisinya). Berapa gelas air putih yang Anda minum hari ini? Saya minum 4/5/6/7/8/9/10. Jawabannya silhkan Ukhtiy tentukan…
Maroji’: www.medscore.com
***
Artikel www.muslimah.or.id
*(|Mengutamakan Kebutuhan Saudara|)*
Penyusun: ‘Aisyah
Ukhti, ingin kuceritakan kepadamu tentang keutamaan seseorang yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dengarlah sebuah hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘Alaihi wa sallam: “Orang yang paling dicintai oleh Alloh ‘Azza wa jalla adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. Amalan yang paling dicintai oleh Alloh adalah kesenangan yang diberikan kepada sesama muslim, menghilangkan kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh, aku berjalan bersama salah seorang saudaraku untuk menunaikan keperluannya lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) sebulan lamanya. Barangsiapa berjalan bersama salah seorang saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya sampai selesai, maka Alloh akan meneguhkan tapak kakinya pada hari ketika semua tapak kaki tergelincir. Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan)
Betapa mulianya akhlak seorang muslim. Ia senantiasa lebih mementingkan kebutuhan saudaranya dibandingkan kebutuhan akan dirinya. Inilah akhlak yang sangat luhur. Sudahkah kita berbuat seperti itu?
Saudaraku, jika salah seorang saudaramu sesama muslim datang mengadukan kebutuhannya kepadamu, maka bergembiralah karenanya dan sadarilah bahwa ia lebih mengutamakanmu daripada yang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Tolonglah dia. Jangan sampai engkau tidak membantunya dalam memenuhi kebutuhannya selagi engkau mempunyai kemampuan untuk itu.
Lihatlah, bagaimana orang-orang sholih terdahulu senantiasa memperhatikan kepentingan saudaranya,
Hakim bi Hizam berkata, “Jika aku memasuki waktu pagi dan di pintu depan rumahku tidak ada seorangpun membutuhkan sesuatu dariku, maka aku menyadari bahwasanya hal itu merupakan musibah yang aku meminta pahala kepada Alloh.”
“Ketika seekor kuda milik Ar-Rabi’ bin Khutsaim yang harganya dua puluh ribu dicuri, maka orang-orang bertanya kepadanya, “Doakanlah si pencuri itu!”. Ar-Rabi’ berdoa, “Ya Alloh, jika si pencuri itu orang yang kaya, maka ampunilah dia. Tetapi jika ia seorang miskin, maka jadikanlah dia kaya.” (Shifatush-Shafwah: 3/61)
Saudaraku yang mulia, dimanakah posisi kita dibandingkan mereka?
Saudaraku yang tercinta, maukah engkau berhenti sebentar bersamaku dan kita renungkan bersama sikap wara’ Salman Al Farisi. Al Hasan berkisah, “Gaji untuk Salman Al Farisi lima ribu. Dia menjadi gubernur bagi tiga puluh ribu rakyat muslimin. Jika gajinya diberikan, dia langsung menghabiskannya untuk bersedekah, sementara dia sendiri makan dari hasil anyaman tangannya sendiri.”
Qasim Al ju’i bercerita di tengah halaqah murid-muridnya, “Manfaatkanlah waktu kalian agar jangan sampai terjatuh dalam lima perkara ini, yaitu: jika kalian datang, kalian tidak dianggap, jika kalian tidak datang, kalian tidak dicari, jika kalian bersaksi, kalian tidak diajak bermusyawarah, jika kalian mengatakan sesuatu, perkataan kalian tidak diterima, dan jika kalian mengetahui sesuatu, kalian tidak diberi kesempatan untuk mengutarakannya.”
Aku juga mewasiatkan pada kalian lima perkara: jika kalian didzalimi, maka janganlah kalian membalas berbuat dzalim, jika kalian dipuji, janganlah berbangga diri, jika kalian dicela, janganlah kalian merasa terhina, jika kalian dipancing untuk marah, jangalah kalian marah, dan jika mereka mengkhianati kalian, janganlah kalian balas mengkhianati mereka.” (Shifatush-Shafwah: 4/237)
Maroji’:
Tiket Menuju Surga (Syaikh ‘Abdul Malik bin Muhammad al-Qosim dan Syaikh Khalid bin ‘Abdurrahman ad-Darwis)
***
Artikel www.muslimah.or.id
Ukhti, ingin kuceritakan kepadamu tentang keutamaan seseorang yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Dengarlah sebuah hadits yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘Alaihi wa sallam: “Orang yang paling dicintai oleh Alloh ‘Azza wa jalla adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. Amalan yang paling dicintai oleh Alloh adalah kesenangan yang diberikan kepada sesama muslim, menghilangkan kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh, aku berjalan bersama salah seorang saudaraku untuk menunaikan keperluannya lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) sebulan lamanya. Barangsiapa berjalan bersama salah seorang saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya sampai selesai, maka Alloh akan meneguhkan tapak kakinya pada hari ketika semua tapak kaki tergelincir. Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan)
Betapa mulianya akhlak seorang muslim. Ia senantiasa lebih mementingkan kebutuhan saudaranya dibandingkan kebutuhan akan dirinya. Inilah akhlak yang sangat luhur. Sudahkah kita berbuat seperti itu?
Saudaraku, jika salah seorang saudaramu sesama muslim datang mengadukan kebutuhannya kepadamu, maka bergembiralah karenanya dan sadarilah bahwa ia lebih mengutamakanmu daripada yang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Tolonglah dia. Jangan sampai engkau tidak membantunya dalam memenuhi kebutuhannya selagi engkau mempunyai kemampuan untuk itu.
Lihatlah, bagaimana orang-orang sholih terdahulu senantiasa memperhatikan kepentingan saudaranya,
Hakim bi Hizam berkata, “Jika aku memasuki waktu pagi dan di pintu depan rumahku tidak ada seorangpun membutuhkan sesuatu dariku, maka aku menyadari bahwasanya hal itu merupakan musibah yang aku meminta pahala kepada Alloh.”
“Ketika seekor kuda milik Ar-Rabi’ bin Khutsaim yang harganya dua puluh ribu dicuri, maka orang-orang bertanya kepadanya, “Doakanlah si pencuri itu!”. Ar-Rabi’ berdoa, “Ya Alloh, jika si pencuri itu orang yang kaya, maka ampunilah dia. Tetapi jika ia seorang miskin, maka jadikanlah dia kaya.” (Shifatush-Shafwah: 3/61)
Saudaraku yang mulia, dimanakah posisi kita dibandingkan mereka?
Saudaraku yang tercinta, maukah engkau berhenti sebentar bersamaku dan kita renungkan bersama sikap wara’ Salman Al Farisi. Al Hasan berkisah, “Gaji untuk Salman Al Farisi lima ribu. Dia menjadi gubernur bagi tiga puluh ribu rakyat muslimin. Jika gajinya diberikan, dia langsung menghabiskannya untuk bersedekah, sementara dia sendiri makan dari hasil anyaman tangannya sendiri.”
Qasim Al ju’i bercerita di tengah halaqah murid-muridnya, “Manfaatkanlah waktu kalian agar jangan sampai terjatuh dalam lima perkara ini, yaitu: jika kalian datang, kalian tidak dianggap, jika kalian tidak datang, kalian tidak dicari, jika kalian bersaksi, kalian tidak diajak bermusyawarah, jika kalian mengatakan sesuatu, perkataan kalian tidak diterima, dan jika kalian mengetahui sesuatu, kalian tidak diberi kesempatan untuk mengutarakannya.”
Aku juga mewasiatkan pada kalian lima perkara: jika kalian didzalimi, maka janganlah kalian membalas berbuat dzalim, jika kalian dipuji, janganlah berbangga diri, jika kalian dicela, janganlah kalian merasa terhina, jika kalian dipancing untuk marah, jangalah kalian marah, dan jika mereka mengkhianati kalian, janganlah kalian balas mengkhianati mereka.” (Shifatush-Shafwah: 4/237)
Maroji’:
Tiket Menuju Surga (Syaikh ‘Abdul Malik bin Muhammad al-Qosim dan Syaikh Khalid bin ‘Abdurrahman ad-Darwis)
***
Artikel www.muslimah.or.id
==#>Cara Membersihkan Karat Dengan Soft Drink<#== * tips *
Alat dan Bahan
Minuman bersoda (soft drink) dalam satu gelas ukuran tinggi, alat yang berkarat (misalnya alat pembuka botol dan mur), dan wadah.
Cara Kerja
1. Cara pertama: Rendam terlebih dahulu kain di dalam segelas soft drink selama satu jam.
2. Setelah itu gosokkan kain pada bagian yang berkarat.
3. Cara kedua: Rendam alat berkarat yang terbuat dari besi itu di dalam wadah dengan soft drink selama satu jam.
4. Langkah terakhir, usai direndam selama satu jam angkat alat yang berkarat itu dari dalam wadah lalu bersihkan dengan kain.
5. Lihatlah serpihan karat di alat pembuka botol telah rontok. Untuk membuatnya berfungsi kembali gosoklah alat pembuka botol yang telah dibersihkan tersebut dengan menggunakan lap.
Mengapa Begitu?
Tingkat keasaman atau PH rata-rata dari soft drink adalah 3,4. Ini sangat tinggi. Artinya tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi dan tulang! Karat pada alat dan kotoran pada keramik saja bisa ‘rontok’ oleh asam dan segala bahan campuran yang ada pada soft drink, apalagi gigi dan organ pencernaan dalam tubuh manusia. Maa syaa Allah, sungguh mengerikan!
Tahukah Anda bahwa tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30 tahun?! Setelah itu setiap tahunnya tulang akan larut melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. ‘Larutan tulang’ itu berkumpul di dalam arteri, urat nadi, kulit, urat daging, dan organ. Hal tersebut akan mempengaruhi fungsi ginjal dalam membantu pembentukan batu ginjal.
Apakah Anda pernah mencoba menaruh gigi patah di dalam botol soft drink? Subhanallah, dalam sepuluh hari gigi tersebut dapat melarut dalam cairan tersebut! Tentunya Anda dapat membayangkan, jika gigi yang keras saja bisa melarut maka apakah yang akan terjadi dengan usus dan lapisan perut kita yang halus jika kita terus-menerus meminum soft drink! Soft drink memiliki kandungan gula yang tinggi, bersifat asam, dan mengandung banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna.
Banyak orang yang menyenangi makan didampingi minuman soft drink yang dingin. Anda juga termasuk yang demikian? Simaklah penjelasan berikut ini:
Tubuh kita mempunyai suhu optimum 37°C agar enzim pencernaan dapat berfungsi, sedangkan suhu soft drink dingin jauh di bawah 37°C, terkadang mendekati 0°C. Akibatnya, enzim tidak bekerja dengan baik dan memberi beban berlebih pada sistem pencernaan kita. Malahan makanan yang sudah bercampur dengan soft drink akan menjadi seperti ‘difermentasi’. Akibatnya, makanan tadi akan menghasilkan bau, gas, sisa busuk, dan racun yang diserap oleh usus lalu diedarkan oleh darah ke selruh tubuh. Penyebaran racun ini menyebabkan berbagai macam penyakit. Apa kiranya yang mungkin terjadi apabila setiap hari kita meminum soft drink dingin seusai makan? Rusaklah sudah pencernaan kita!
Tahukah Anda?
Soft drink juga dapat menghilangkan noda lemak pada pakaian. Caranya tuangkan segelas soft drink pada pakaian yang bernoda lemak, tambahkan deterjen, diamkan selama 10 menit, setelah itu kucek pelan-pelan. Kegunaan lainnya adalah membersihkan kabut pada kaca depan mobil. Subhanallah!
Di Universitas Delhi pernah diselenggarakan sebuah kompetisi meminum soft drink. Akhirnya kompetisi dimenangkan oleh seorang mahasiswa yang berhasil menenggak 8 botol soft drink! Tapi dia tidak dapat menikmati kemenangannya itu karena dia meninggal seketika! Apa penyebabnya? Dia mengalami kelebihan karbondioksida dalam darah dam kekurangan oksigen akibat meminum soft drink. Bagaimana, apakah Anda masih berminat meminum soft drink setiap hari?
Sumber: Majalah Iptek Anak “ORBIT”, No. 07 Tahun IX, hlm. 6-7.
(dengan pengubahan bahasa seperlunya dari redaksi www.muslimah.or.id)
Minuman bersoda (soft drink) dalam satu gelas ukuran tinggi, alat yang berkarat (misalnya alat pembuka botol dan mur), dan wadah.
Cara Kerja
1. Cara pertama: Rendam terlebih dahulu kain di dalam segelas soft drink selama satu jam.
2. Setelah itu gosokkan kain pada bagian yang berkarat.
3. Cara kedua: Rendam alat berkarat yang terbuat dari besi itu di dalam wadah dengan soft drink selama satu jam.
4. Langkah terakhir, usai direndam selama satu jam angkat alat yang berkarat itu dari dalam wadah lalu bersihkan dengan kain.
5. Lihatlah serpihan karat di alat pembuka botol telah rontok. Untuk membuatnya berfungsi kembali gosoklah alat pembuka botol yang telah dibersihkan tersebut dengan menggunakan lap.
Mengapa Begitu?
Tingkat keasaman atau PH rata-rata dari soft drink adalah 3,4. Ini sangat tinggi. Artinya tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi dan tulang! Karat pada alat dan kotoran pada keramik saja bisa ‘rontok’ oleh asam dan segala bahan campuran yang ada pada soft drink, apalagi gigi dan organ pencernaan dalam tubuh manusia. Maa syaa Allah, sungguh mengerikan!
Tahukah Anda bahwa tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30 tahun?! Setelah itu setiap tahunnya tulang akan larut melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. ‘Larutan tulang’ itu berkumpul di dalam arteri, urat nadi, kulit, urat daging, dan organ. Hal tersebut akan mempengaruhi fungsi ginjal dalam membantu pembentukan batu ginjal.
Apakah Anda pernah mencoba menaruh gigi patah di dalam botol soft drink? Subhanallah, dalam sepuluh hari gigi tersebut dapat melarut dalam cairan tersebut! Tentunya Anda dapat membayangkan, jika gigi yang keras saja bisa melarut maka apakah yang akan terjadi dengan usus dan lapisan perut kita yang halus jika kita terus-menerus meminum soft drink! Soft drink memiliki kandungan gula yang tinggi, bersifat asam, dan mengandung banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna.
Banyak orang yang menyenangi makan didampingi minuman soft drink yang dingin. Anda juga termasuk yang demikian? Simaklah penjelasan berikut ini:
Tubuh kita mempunyai suhu optimum 37°C agar enzim pencernaan dapat berfungsi, sedangkan suhu soft drink dingin jauh di bawah 37°C, terkadang mendekati 0°C. Akibatnya, enzim tidak bekerja dengan baik dan memberi beban berlebih pada sistem pencernaan kita. Malahan makanan yang sudah bercampur dengan soft drink akan menjadi seperti ‘difermentasi’. Akibatnya, makanan tadi akan menghasilkan bau, gas, sisa busuk, dan racun yang diserap oleh usus lalu diedarkan oleh darah ke selruh tubuh. Penyebaran racun ini menyebabkan berbagai macam penyakit. Apa kiranya yang mungkin terjadi apabila setiap hari kita meminum soft drink dingin seusai makan? Rusaklah sudah pencernaan kita!
Tahukah Anda?
Soft drink juga dapat menghilangkan noda lemak pada pakaian. Caranya tuangkan segelas soft drink pada pakaian yang bernoda lemak, tambahkan deterjen, diamkan selama 10 menit, setelah itu kucek pelan-pelan. Kegunaan lainnya adalah membersihkan kabut pada kaca depan mobil. Subhanallah!
Di Universitas Delhi pernah diselenggarakan sebuah kompetisi meminum soft drink. Akhirnya kompetisi dimenangkan oleh seorang mahasiswa yang berhasil menenggak 8 botol soft drink! Tapi dia tidak dapat menikmati kemenangannya itu karena dia meninggal seketika! Apa penyebabnya? Dia mengalami kelebihan karbondioksida dalam darah dam kekurangan oksigen akibat meminum soft drink. Bagaimana, apakah Anda masih berminat meminum soft drink setiap hari?
Sumber: Majalah Iptek Anak “ORBIT”, No. 07 Tahun IX, hlm. 6-7.
(dengan pengubahan bahasa seperlunya dari redaksi www.muslimah.or.id)
^(| AL KHANSA : IBUNDA 4 MUJAHID SEJATI |)^ *story*
Kategori Biografi by Sutikno bin Tumingan
Pengantar:
Empat putera Khansa yang gugur menyongsong syahadah…
Siapakah gerangan di balik mereka?
Ada pepatah yang tak asing di telinga kita, di belakang tokoh mulia, pasti ada wanita yang mulia.
Bagaimana Al Khansa, seorang ibu yang mulia, mengantarkan keempat puteranya menjadi seorang mujahid sejati?
Sekelumit kisah beliau, kami salinkan1 untuk Anda, wahai para Ibunda. Semoga bermanfaat.
Dialah al-Khansa’2, wanita Arab pertama yang jago bersyair. Para sejarawan sepakat bahwa sejarah tak pernah mengenal wanita yang lebih jago bersyair dari pada al-Khansa’, sebelum maupun sepeninggal dirinya. Konon mulanya ia tak pandai bersyair, ia hanya bisa melantunkan dua atau tiga bait saja.
Namun di zaman jahiliyah, tatkala saudara kandungnya yang bernama Mu’awiyah bin Amru as -Sulami terbunuh, ia meratapi kematiannya dalam beberapa bait syair.
Lalu menyusullah saudara seayahnya yang terbunuh pula, namanya Shakhr.
Konon al-Khansa’ amat mencintai saudaranya yang satu ini, karena ia amat penyabar, penyantun, dan penuh perhatian terhadap keluarga. Kematiannya menyebabkannya sangat terpukul, lalu muncullah bakat bersyairnya yang selama ini terpendam. Dan mulailah ia melantunkan bait demi baik meratapi kematian saudaranya. Semenjak itulah ia mulai banyak bersyair dan syairnya semakin indah.
Keislaman al-Khansa’ dan Kaumnya
Tatkala mendengar dakwah Islam, al-Khansa’ datang bersama kaumnya —Bani Sulaim— menghadap Rasulullah dan menyatakan keislaman mereka. Ahli-ahli sejarah menceritakan bahwa pernah suatu ketika Rasulullah menyuruhnya melantunkan syair, kemudian karena kagum keindahan syairnya, beliau mengatakan, “Ayo teruskan, tambah lagi syairnya, wahai Khansa’!” sambil mengisyaratkan dengan telunjuk beliau.3
Wasiat al-Khansa’ Bagi Keempat Anaknya
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa al-Khansa’ dan keempat putranya ikut serta dalam perang al-Qadisiyyah4.
Menjelang malam pertama mereka di al-Qadisiyyah, al-Khansa berwasiat kepada putera-puteranya,
“Wahai anak-anakku, kalian telah masuk Islam dengan taat dan berhijrah dengan penuh kerelaan. Demi Allah yang tiada ilah yang haqq selain Dia. kalian adalah putera dari laki-laki yang satu sebagaimana kalian juga putera dari wanita yang satu. Aku tak pernah mengkhianati ayah kalian, tak pernah mempermalukan khal5) kalian, tak pernah mempermalukan nenek moyang kalian, dan tak
pernah menyamarkan nasab kalian.
Kalian semua tahu betapa besar pahala yang Allah siapkan bagi orang-orang yang beriman ketika berjihad melawan orang-orang kafir. Ketahuilah bahwa negeri akhirat yang kekal jauh lebih baik dari negeri dunia yang fana. Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Qs. Ali Imran: 200)
Andaikata esok kalian masih diberi kesehatan oleh Allah, maka perangilah musuh kalian dengan gagah berani, mintalah kemenangan atas musuhmu dari Ilahi.
Apabila pertempuran mulai sengit dan api peperangan mulai menyala, terjunlah kalian ke jantung musuh, habisilah pemimpin mereka saat perang tengah berkecamuk, mudah-mudahan kalian meraih ghanimah dan kemuliaan di negeri yang kekal dan penuh kenikmatan.”
Kepahlawanan Keempat Anaknya
Terdorong oleh nasihat ibunya, keempat puteranya tampil dengan gagah berani. Mereka bangkit demi mewujudkan impian sang ibunda. Dan tatkala fajar menyingsing, majulah keempat puteranya menuju kamp-kamp musuh.
Sesaat kemudian, dengan pedang terhunus anak pertama memulai serangannya sambil bersyair,
Saudaraku, ingatlah pesan ibumu
tatkala ia menasehatimu di waktu malam..
Nasehatnya sungguh jelas dan tegas,
“Majulah dengan geram dan wajah muram!”
Yang kalian hadapi nanti hanyalah
anjing-anjing Sasan6 yang mengaum geram..
Mereka telah yakin akan kehancurannya,
maka pilihlah antara kehidupan yang tenteram
atau kematian yang penuh keberuntungan
Ibarat anak panah, anak pertama melesat ke tengah-tengah musuh dan berperang mati-matian hingga akhirnya gugur. Semoga Allah merahmatinya.
Berikutnya, giliran yang kedua maju menyerang sembari melantunkan,
Ibunda adalah wanita yang hebat dan tabah,
pendapatnya sungguh tepat dan bijaksana
Ia perintahkan kita dengan penuh bijaksana,
sebagai nasihat yang tulus bagi puteranya
Majulah tanpa pusingkan jumlah mereka
dan raihlah kemenangan yang nyata
Atau kematian yang sungguh mulia
di jannatul Firdaus yang kekal selamanya
Kemudian ia bertempur hingga titik darah yang penghabisan menyusul saudaranya ke alam baka. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu yang ketiga ambil bagian. Ia maju mengikuti jejak saudaranya, seraya bersyair,
Demi Allah, takkan kudurhakai perintah ibu
perintah yang sarat dengan rasa kasih sayang
Sebagai kebaktian nan tulus dan kejujuran
maka majulah dengan gagah ke medan perang..
hingga pasukan Kisra terpukul mundur atau biarkan mereka tahu,
bagaimana cara berjuang
Janganlah mundur karena itu tanda kelemahan
raihlah kemenangan meski maut menghadang
Kemudian ia terus bertempur hingga mati terbunuh. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu tibalah giliran anak terakhir yang menyerang. Ia maju seraya melantunkan,
Aku bukanlah anak si Khansa’ maupun Akhram
tidak juga Umar atau leluhur yang mulia,
Jika aku tak menghalau pasukan Ajam,
melawan bahaya dan menyibak barisan tentara
Demi kemenangan yang menanti, dan kejayaan
ataulah kematian, di jalan yang lebih mulia
Lalu ia pun bertempur habis-habisan hingga gugur. Semoga Allah meridhainya beserta ketiga saudaranya.
Tatkala berita gugurnya keempat anaknya tadi sampai telinga al-Khansa’, ia hanya tabah sembari mengatakan,
“Segala puji bagi Allah yang memuliakanku dengan kematian mereka. Aku berharap kepada-Nya agar mengumpulkanku bersama mereka dalam naungan rahmat-Nya.”7
1. dari buku: Ibunda Para Ulama, Penyusun: Sufyan bin Fuad Baswedan, penerbit Wafa Press, hal 109-116 [↩]
2. Al Khansa adalah julukan seorang wanita yang bernama Tumazhir binti ‘Amru bin Sulami. Lafazh al-Khansa’ (muannats) diambil dari kata kha-na-sa (al-Khanas), artinya hidung yang pipih, dan agak menungging ke atas. Jadi,al-Khansa’adalah julukan bagi wanita yang hidungnya seperti itu. [lihat: Wafayatul A'yan 6/34] [↩]
3. Lihat: al-Isti’ab fi
Ma’rifatil Ashhab, 2/90 [↩]
4. Nama sebuah daerah yang terletak sekitar 45 Mil dari Kufah, Iraq. Di daerah inilah terjadi pertempuran hebat antara kaum muslimin melawan tentara Persia, di zaman kekhalifahan Umar bin Khatthab pada tahun 16 H. Kaum muslimin ketika itu di bawah komando Sa’ad Abi Waqqash, sedang pihak Persia dipimpin oleh Rustum. Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dan runtuhnya imperium Persia. [lihat: Mu'jamul Buldan, 3/353, dan dari berbagai sumber] [↩]
5. Khal artinya paman dari jalur ibu (saudara lelaki ibu [↩]
6. Sasan ialah nama dinasti yang berkuasa di Persia saat itu. Kaisar terakhir mereka adalah Yazdagrid III, yang melarikan diri setelah pasukan Persia di bawah komando Rustum porak-poranda di al-Qadisiyah. Jadi, di tangan dinasti Sasan-lah Imperium Persia tumbang setelah eksis selama ribuan tahun—pen. [↩]
7. Lihat: al-Isti’ab fi Ma’rifatil Ashhab, 2/90-91 [↩]
Jilbab.or.id
Kategori Biografi by Sutikno bin Tumingan
Pengantar:
Empat putera Khansa yang gugur menyongsong syahadah…
Siapakah gerangan di balik mereka?
Ada pepatah yang tak asing di telinga kita, di belakang tokoh mulia, pasti ada wanita yang mulia.
Bagaimana Al Khansa, seorang ibu yang mulia, mengantarkan keempat puteranya menjadi seorang mujahid sejati?
Sekelumit kisah beliau, kami salinkan1 untuk Anda, wahai para Ibunda. Semoga bermanfaat.
Dialah al-Khansa’2, wanita Arab pertama yang jago bersyair. Para sejarawan sepakat bahwa sejarah tak pernah mengenal wanita yang lebih jago bersyair dari pada al-Khansa’, sebelum maupun sepeninggal dirinya. Konon mulanya ia tak pandai bersyair, ia hanya bisa melantunkan dua atau tiga bait saja.
Namun di zaman jahiliyah, tatkala saudara kandungnya yang bernama Mu’awiyah bin Amru as -Sulami terbunuh, ia meratapi kematiannya dalam beberapa bait syair.
Lalu menyusullah saudara seayahnya yang terbunuh pula, namanya Shakhr.
Konon al-Khansa’ amat mencintai saudaranya yang satu ini, karena ia amat penyabar, penyantun, dan penuh perhatian terhadap keluarga. Kematiannya menyebabkannya sangat terpukul, lalu muncullah bakat bersyairnya yang selama ini terpendam. Dan mulailah ia melantunkan bait demi baik meratapi kematian saudaranya. Semenjak itulah ia mulai banyak bersyair dan syairnya semakin indah.
Keislaman al-Khansa’ dan Kaumnya
Tatkala mendengar dakwah Islam, al-Khansa’ datang bersama kaumnya —Bani Sulaim— menghadap Rasulullah dan menyatakan keislaman mereka. Ahli-ahli sejarah menceritakan bahwa pernah suatu ketika Rasulullah menyuruhnya melantunkan syair, kemudian karena kagum keindahan syairnya, beliau mengatakan, “Ayo teruskan, tambah lagi syairnya, wahai Khansa’!” sambil mengisyaratkan dengan telunjuk beliau.3
Wasiat al-Khansa’ Bagi Keempat Anaknya
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa al-Khansa’ dan keempat putranya ikut serta dalam perang al-Qadisiyyah4.
Menjelang malam pertama mereka di al-Qadisiyyah, al-Khansa berwasiat kepada putera-puteranya,
“Wahai anak-anakku, kalian telah masuk Islam dengan taat dan berhijrah dengan penuh kerelaan. Demi Allah yang tiada ilah yang haqq selain Dia. kalian adalah putera dari laki-laki yang satu sebagaimana kalian juga putera dari wanita yang satu. Aku tak pernah mengkhianati ayah kalian, tak pernah mempermalukan khal5) kalian, tak pernah mempermalukan nenek moyang kalian, dan tak
pernah menyamarkan nasab kalian.
Kalian semua tahu betapa besar pahala yang Allah siapkan bagi orang-orang yang beriman ketika berjihad melawan orang-orang kafir. Ketahuilah bahwa negeri akhirat yang kekal jauh lebih baik dari negeri dunia yang fana. Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Qs. Ali Imran: 200)
Andaikata esok kalian masih diberi kesehatan oleh Allah, maka perangilah musuh kalian dengan gagah berani, mintalah kemenangan atas musuhmu dari Ilahi.
Apabila pertempuran mulai sengit dan api peperangan mulai menyala, terjunlah kalian ke jantung musuh, habisilah pemimpin mereka saat perang tengah berkecamuk, mudah-mudahan kalian meraih ghanimah dan kemuliaan di negeri yang kekal dan penuh kenikmatan.”
Kepahlawanan Keempat Anaknya
Terdorong oleh nasihat ibunya, keempat puteranya tampil dengan gagah berani. Mereka bangkit demi mewujudkan impian sang ibunda. Dan tatkala fajar menyingsing, majulah keempat puteranya menuju kamp-kamp musuh.
Sesaat kemudian, dengan pedang terhunus anak pertama memulai serangannya sambil bersyair,
Saudaraku, ingatlah pesan ibumu
tatkala ia menasehatimu di waktu malam..
Nasehatnya sungguh jelas dan tegas,
“Majulah dengan geram dan wajah muram!”
Yang kalian hadapi nanti hanyalah
anjing-anjing Sasan6 yang mengaum geram..
Mereka telah yakin akan kehancurannya,
maka pilihlah antara kehidupan yang tenteram
atau kematian yang penuh keberuntungan
Ibarat anak panah, anak pertama melesat ke tengah-tengah musuh dan berperang mati-matian hingga akhirnya gugur. Semoga Allah merahmatinya.
Berikutnya, giliran yang kedua maju menyerang sembari melantunkan,
Ibunda adalah wanita yang hebat dan tabah,
pendapatnya sungguh tepat dan bijaksana
Ia perintahkan kita dengan penuh bijaksana,
sebagai nasihat yang tulus bagi puteranya
Majulah tanpa pusingkan jumlah mereka
dan raihlah kemenangan yang nyata
Atau kematian yang sungguh mulia
di jannatul Firdaus yang kekal selamanya
Kemudian ia bertempur hingga titik darah yang penghabisan menyusul saudaranya ke alam baka. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu yang ketiga ambil bagian. Ia maju mengikuti jejak saudaranya, seraya bersyair,
Demi Allah, takkan kudurhakai perintah ibu
perintah yang sarat dengan rasa kasih sayang
Sebagai kebaktian nan tulus dan kejujuran
maka majulah dengan gagah ke medan perang..
hingga pasukan Kisra terpukul mundur atau biarkan mereka tahu,
bagaimana cara berjuang
Janganlah mundur karena itu tanda kelemahan
raihlah kemenangan meski maut menghadang
Kemudian ia terus bertempur hingga mati terbunuh. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu tibalah giliran anak terakhir yang menyerang. Ia maju seraya melantunkan,
Aku bukanlah anak si Khansa’ maupun Akhram
tidak juga Umar atau leluhur yang mulia,
Jika aku tak menghalau pasukan Ajam,
melawan bahaya dan menyibak barisan tentara
Demi kemenangan yang menanti, dan kejayaan
ataulah kematian, di jalan yang lebih mulia
Lalu ia pun bertempur habis-habisan hingga gugur. Semoga Allah meridhainya beserta ketiga saudaranya.
Tatkala berita gugurnya keempat anaknya tadi sampai telinga al-Khansa’, ia hanya tabah sembari mengatakan,
“Segala puji bagi Allah yang memuliakanku dengan kematian mereka. Aku berharap kepada-Nya agar mengumpulkanku bersama mereka dalam naungan rahmat-Nya.”7
1. dari buku: Ibunda Para Ulama, Penyusun: Sufyan bin Fuad Baswedan, penerbit Wafa Press, hal 109-116 [↩]
2. Al Khansa adalah julukan seorang wanita yang bernama Tumazhir binti ‘Amru bin Sulami. Lafazh al-Khansa’ (muannats) diambil dari kata kha-na-sa (al-Khanas), artinya hidung yang pipih, dan agak menungging ke atas. Jadi,al-Khansa’adalah julukan bagi wanita yang hidungnya seperti itu. [lihat: Wafayatul A'yan 6/34] [↩]
3. Lihat: al-Isti’ab fi
Ma’rifatil Ashhab, 2/90 [↩]
4. Nama sebuah daerah yang terletak sekitar 45 Mil dari Kufah, Iraq. Di daerah inilah terjadi pertempuran hebat antara kaum muslimin melawan tentara Persia, di zaman kekhalifahan Umar bin Khatthab pada tahun 16 H. Kaum muslimin ketika itu di bawah komando Sa’ad Abi Waqqash, sedang pihak Persia dipimpin oleh Rustum. Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dan runtuhnya imperium Persia. [lihat: Mu'jamul Buldan, 3/353, dan dari berbagai sumber] [↩]
5. Khal artinya paman dari jalur ibu (saudara lelaki ibu [↩]
6. Sasan ialah nama dinasti yang berkuasa di Persia saat itu. Kaisar terakhir mereka adalah Yazdagrid III, yang melarikan diri setelah pasukan Persia di bawah komando Rustum porak-poranda di al-Qadisiyah. Jadi, di tangan dinasti Sasan-lah Imperium Persia tumbang setelah eksis selama ribuan tahun—pen. [↩]
7. Lihat: al-Isti’ab fi Ma’rifatil Ashhab, 2/90-91 [↩]
Jilbab.or.id
Pengantar:
Empat putera Khansa yang gugur menyongsong syahadah…
Siapakah gerangan di balik mereka?
Ada pepatah yang tak asing di telinga kita, di belakang tokoh mulia, pasti ada wanita yang mulia.
Bagaimana Al Khansa, seorang ibu yang mulia, mengantarkan keempat puteranya menjadi seorang mujahid sejati?
Sekelumit kisah beliau, kami salinkan1 untuk Anda, wahai para Ibunda. Semoga bermanfaat.
Dialah al-Khansa’2, wanita Arab pertama yang jago bersyair. Para sejarawan sepakat bahwa sejarah tak pernah mengenal wanita yang lebih jago bersyair dari pada al-Khansa’, sebelum maupun sepeninggal dirinya. Konon mulanya ia tak pandai bersyair, ia hanya bisa melantunkan dua atau tiga bait saja.
Namun di zaman jahiliyah, tatkala saudara kandungnya yang bernama Mu’awiyah bin Amru as -Sulami terbunuh, ia meratapi kematiannya dalam beberapa bait syair.
Lalu menyusullah saudara seayahnya yang terbunuh pula, namanya Shakhr.
Konon al-Khansa’ amat mencintai saudaranya yang satu ini, karena ia amat penyabar, penyantun, dan penuh perhatian terhadap keluarga. Kematiannya menyebabkannya sangat terpukul, lalu muncullah bakat bersyairnya yang selama ini terpendam. Dan mulailah ia melantunkan bait demi baik meratapi kematian saudaranya. Semenjak itulah ia mulai banyak bersyair dan syairnya semakin indah.
Keislaman al-Khansa’ dan Kaumnya
Tatkala mendengar dakwah Islam, al-Khansa’ datang bersama kaumnya —Bani Sulaim— menghadap Rasulullah dan menyatakan keislaman mereka. Ahli-ahli sejarah menceritakan bahwa pernah suatu ketika Rasulullah menyuruhnya melantunkan syair, kemudian karena kagum keindahan syairnya, beliau mengatakan, “Ayo teruskan, tambah lagi syairnya, wahai Khansa’!” sambil mengisyaratkan dengan telunjuk beliau.3
Wasiat al-Khansa’ Bagi Keempat Anaknya
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa al-Khansa’ dan keempat putranya ikut serta dalam perang al-Qadisiyyah4.
Menjelang malam pertama mereka di al-Qadisiyyah, al-Khansa berwasiat kepada putera-puteranya,
“Wahai anak-anakku, kalian telah masuk Islam dengan taat dan berhijrah dengan penuh kerelaan. Demi Allah yang tiada ilah yang haqq selain Dia. kalian adalah putera dari laki-laki yang satu sebagaimana kalian juga putera dari wanita yang satu. Aku tak pernah mengkhianati ayah kalian, tak pernah mempermalukan khal5) kalian, tak pernah mempermalukan nenek moyang kalian, dan tak
pernah menyamarkan nasab kalian.
Kalian semua tahu betapa besar pahala yang Allah siapkan bagi orang-orang yang beriman ketika berjihad melawan orang-orang kafir. Ketahuilah bahwa negeri akhirat yang kekal jauh lebih baik dari negeri dunia yang fana. Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Qs. Ali Imran: 200)
Andaikata esok kalian masih diberi kesehatan oleh Allah, maka perangilah musuh kalian dengan gagah berani, mintalah kemenangan atas musuhmu dari Ilahi.
Apabila pertempuran mulai sengit dan api peperangan mulai menyala, terjunlah kalian ke jantung musuh, habisilah pemimpin mereka saat perang tengah berkecamuk, mudah-mudahan kalian meraih ghanimah dan kemuliaan di negeri yang kekal dan penuh kenikmatan.”
Kepahlawanan Keempat Anaknya
Terdorong oleh nasihat ibunya, keempat puteranya tampil dengan gagah berani. Mereka bangkit demi mewujudkan impian sang ibunda. Dan tatkala fajar menyingsing, majulah keempat puteranya menuju kamp-kamp musuh.
Sesaat kemudian, dengan pedang terhunus anak pertama memulai serangannya sambil bersyair,
Saudaraku, ingatlah pesan ibumu
tatkala ia menasehatimu di waktu malam..
Nasehatnya sungguh jelas dan tegas,
“Majulah dengan geram dan wajah muram!”
Yang kalian hadapi nanti hanyalah
anjing-anjing Sasan6 yang mengaum geram..
Mereka telah yakin akan kehancurannya,
maka pilihlah antara kehidupan yang tenteram
atau kematian yang penuh keberuntungan
Ibarat anak panah, anak pertama melesat ke tengah-tengah musuh dan berperang mati-matian hingga akhirnya gugur. Semoga Allah merahmatinya.
Berikutnya, giliran yang kedua maju menyerang sembari melantunkan,
Ibunda adalah wanita yang hebat dan tabah,
pendapatnya sungguh tepat dan bijaksana
Ia perintahkan kita dengan penuh bijaksana,
sebagai nasihat yang tulus bagi puteranya
Majulah tanpa pusingkan jumlah mereka
dan raihlah kemenangan yang nyata
Atau kematian yang sungguh mulia
di jannatul Firdaus yang kekal selamanya
Kemudian ia bertempur hingga titik darah yang penghabisan menyusul saudaranya ke alam baka. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu yang ketiga ambil bagian. Ia maju mengikuti jejak saudaranya, seraya bersyair,
Demi Allah, takkan kudurhakai perintah ibu
perintah yang sarat dengan rasa kasih sayang
Sebagai kebaktian nan tulus dan kejujuran
maka majulah dengan gagah ke medan perang..
hingga pasukan Kisra terpukul mundur atau biarkan mereka tahu,
bagaimana cara berjuang
Janganlah mundur karena itu tanda kelemahan
raihlah kemenangan meski maut menghadang
Kemudian ia terus bertempur hingga mati terbunuh. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu tibalah giliran anak terakhir yang menyerang. Ia maju seraya melantunkan,
Aku bukanlah anak si Khansa’ maupun Akhram
tidak juga Umar atau leluhur yang mulia,
Jika aku tak menghalau pasukan Ajam,
melawan bahaya dan menyibak barisan tentara
Demi kemenangan yang menanti, dan kejayaan
ataulah kematian, di jalan yang lebih mulia
Lalu ia pun bertempur habis-habisan hingga gugur. Semoga Allah meridhainya beserta ketiga saudaranya.
Tatkala berita gugurnya keempat anaknya tadi sampai telinga al-Khansa’, ia hanya tabah sembari mengatakan,
“Segala puji bagi Allah yang memuliakanku dengan kematian mereka. Aku berharap kepada-Nya agar mengumpulkanku bersama mereka dalam naungan rahmat-Nya.”7
1. dari buku: Ibunda Para Ulama, Penyusun: Sufyan bin Fuad Baswedan, penerbit Wafa Press, hal 109-116 [↩]
2. Al Khansa adalah julukan seorang wanita yang bernama Tumazhir binti ‘Amru bin Sulami. Lafazh al-Khansa’ (muannats) diambil dari kata kha-na-sa (al-Khanas), artinya hidung yang pipih, dan agak menungging ke atas. Jadi,al-Khansa’adalah julukan bagi wanita yang hidungnya seperti itu. [lihat: Wafayatul A'yan 6/34] [↩]
3. Lihat: al-Isti’ab fi
Ma’rifatil Ashhab, 2/90 [↩]
4. Nama sebuah daerah yang terletak sekitar 45 Mil dari Kufah, Iraq. Di daerah inilah terjadi pertempuran hebat antara kaum muslimin melawan tentara Persia, di zaman kekhalifahan Umar bin Khatthab pada tahun 16 H. Kaum muslimin ketika itu di bawah komando Sa’ad Abi Waqqash, sedang pihak Persia dipimpin oleh Rustum. Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dan runtuhnya imperium Persia. [lihat: Mu'jamul Buldan, 3/353, dan dari berbagai sumber] [↩]
5. Khal artinya paman dari jalur ibu (saudara lelaki ibu [↩]
6. Sasan ialah nama dinasti yang berkuasa di Persia saat itu. Kaisar terakhir mereka adalah Yazdagrid III, yang melarikan diri setelah pasukan Persia di bawah komando Rustum porak-poranda di al-Qadisiyah. Jadi, di tangan dinasti Sasan-lah Imperium Persia tumbang setelah eksis selama ribuan tahun—pen. [↩]
7. Lihat: al-Isti’ab fi Ma’rifatil Ashhab, 2/90-91 [↩]
Jilbab.or.id
Kategori Biografi by Sutikno bin Tumingan
Pengantar:
Empat putera Khansa yang gugur menyongsong syahadah…
Siapakah gerangan di balik mereka?
Ada pepatah yang tak asing di telinga kita, di belakang tokoh mulia, pasti ada wanita yang mulia.
Bagaimana Al Khansa, seorang ibu yang mulia, mengantarkan keempat puteranya menjadi seorang mujahid sejati?
Sekelumit kisah beliau, kami salinkan1 untuk Anda, wahai para Ibunda. Semoga bermanfaat.
Dialah al-Khansa’2, wanita Arab pertama yang jago bersyair. Para sejarawan sepakat bahwa sejarah tak pernah mengenal wanita yang lebih jago bersyair dari pada al-Khansa’, sebelum maupun sepeninggal dirinya. Konon mulanya ia tak pandai bersyair, ia hanya bisa melantunkan dua atau tiga bait saja.
Namun di zaman jahiliyah, tatkala saudara kandungnya yang bernama Mu’awiyah bin Amru as -Sulami terbunuh, ia meratapi kematiannya dalam beberapa bait syair.
Lalu menyusullah saudara seayahnya yang terbunuh pula, namanya Shakhr.
Konon al-Khansa’ amat mencintai saudaranya yang satu ini, karena ia amat penyabar, penyantun, dan penuh perhatian terhadap keluarga. Kematiannya menyebabkannya sangat terpukul, lalu muncullah bakat bersyairnya yang selama ini terpendam. Dan mulailah ia melantunkan bait demi baik meratapi kematian saudaranya. Semenjak itulah ia mulai banyak bersyair dan syairnya semakin indah.
Keislaman al-Khansa’ dan Kaumnya
Tatkala mendengar dakwah Islam, al-Khansa’ datang bersama kaumnya —Bani Sulaim— menghadap Rasulullah dan menyatakan keislaman mereka. Ahli-ahli sejarah menceritakan bahwa pernah suatu ketika Rasulullah menyuruhnya melantunkan syair, kemudian karena kagum keindahan syairnya, beliau mengatakan, “Ayo teruskan, tambah lagi syairnya, wahai Khansa’!” sambil mengisyaratkan dengan telunjuk beliau.3
Wasiat al-Khansa’ Bagi Keempat Anaknya
Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa al-Khansa’ dan keempat putranya ikut serta dalam perang al-Qadisiyyah4.
Menjelang malam pertama mereka di al-Qadisiyyah, al-Khansa berwasiat kepada putera-puteranya,
“Wahai anak-anakku, kalian telah masuk Islam dengan taat dan berhijrah dengan penuh kerelaan. Demi Allah yang tiada ilah yang haqq selain Dia. kalian adalah putera dari laki-laki yang satu sebagaimana kalian juga putera dari wanita yang satu. Aku tak pernah mengkhianati ayah kalian, tak pernah mempermalukan khal5) kalian, tak pernah mempermalukan nenek moyang kalian, dan tak
pernah menyamarkan nasab kalian.
Kalian semua tahu betapa besar pahala yang Allah siapkan bagi orang-orang yang beriman ketika berjihad melawan orang-orang kafir. Ketahuilah bahwa negeri akhirat yang kekal jauh lebih baik dari negeri dunia yang fana. Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Qs. Ali Imran: 200)
Andaikata esok kalian masih diberi kesehatan oleh Allah, maka perangilah musuh kalian dengan gagah berani, mintalah kemenangan atas musuhmu dari Ilahi.
Apabila pertempuran mulai sengit dan api peperangan mulai menyala, terjunlah kalian ke jantung musuh, habisilah pemimpin mereka saat perang tengah berkecamuk, mudah-mudahan kalian meraih ghanimah dan kemuliaan di negeri yang kekal dan penuh kenikmatan.”
Kepahlawanan Keempat Anaknya
Terdorong oleh nasihat ibunya, keempat puteranya tampil dengan gagah berani. Mereka bangkit demi mewujudkan impian sang ibunda. Dan tatkala fajar menyingsing, majulah keempat puteranya menuju kamp-kamp musuh.
Sesaat kemudian, dengan pedang terhunus anak pertama memulai serangannya sambil bersyair,
Saudaraku, ingatlah pesan ibumu
tatkala ia menasehatimu di waktu malam..
Nasehatnya sungguh jelas dan tegas,
“Majulah dengan geram dan wajah muram!”
Yang kalian hadapi nanti hanyalah
anjing-anjing Sasan6 yang mengaum geram..
Mereka telah yakin akan kehancurannya,
maka pilihlah antara kehidupan yang tenteram
atau kematian yang penuh keberuntungan
Ibarat anak panah, anak pertama melesat ke tengah-tengah musuh dan berperang mati-matian hingga akhirnya gugur. Semoga Allah merahmatinya.
Berikutnya, giliran yang kedua maju menyerang sembari melantunkan,
Ibunda adalah wanita yang hebat dan tabah,
pendapatnya sungguh tepat dan bijaksana
Ia perintahkan kita dengan penuh bijaksana,
sebagai nasihat yang tulus bagi puteranya
Majulah tanpa pusingkan jumlah mereka
dan raihlah kemenangan yang nyata
Atau kematian yang sungguh mulia
di jannatul Firdaus yang kekal selamanya
Kemudian ia bertempur hingga titik darah yang penghabisan menyusul saudaranya ke alam baka. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu yang ketiga ambil bagian. Ia maju mengikuti jejak saudaranya, seraya bersyair,
Demi Allah, takkan kudurhakai perintah ibu
perintah yang sarat dengan rasa kasih sayang
Sebagai kebaktian nan tulus dan kejujuran
maka majulah dengan gagah ke medan perang..
hingga pasukan Kisra terpukul mundur atau biarkan mereka tahu,
bagaimana cara berjuang
Janganlah mundur karena itu tanda kelemahan
raihlah kemenangan meski maut menghadang
Kemudian ia terus bertempur hingga mati terbunuh. Semoga Allah merahmatinya.
Lalu tibalah giliran anak terakhir yang menyerang. Ia maju seraya melantunkan,
Aku bukanlah anak si Khansa’ maupun Akhram
tidak juga Umar atau leluhur yang mulia,
Jika aku tak menghalau pasukan Ajam,
melawan bahaya dan menyibak barisan tentara
Demi kemenangan yang menanti, dan kejayaan
ataulah kematian, di jalan yang lebih mulia
Lalu ia pun bertempur habis-habisan hingga gugur. Semoga Allah meridhainya beserta ketiga saudaranya.
Tatkala berita gugurnya keempat anaknya tadi sampai telinga al-Khansa’, ia hanya tabah sembari mengatakan,
“Segala puji bagi Allah yang memuliakanku dengan kematian mereka. Aku berharap kepada-Nya agar mengumpulkanku bersama mereka dalam naungan rahmat-Nya.”7
1. dari buku: Ibunda Para Ulama, Penyusun: Sufyan bin Fuad Baswedan, penerbit Wafa Press, hal 109-116 [↩]
2. Al Khansa adalah julukan seorang wanita yang bernama Tumazhir binti ‘Amru bin Sulami. Lafazh al-Khansa’ (muannats) diambil dari kata kha-na-sa (al-Khanas), artinya hidung yang pipih, dan agak menungging ke atas. Jadi,al-Khansa’adalah julukan bagi wanita yang hidungnya seperti itu. [lihat: Wafayatul A'yan 6/34] [↩]
3. Lihat: al-Isti’ab fi
Ma’rifatil Ashhab, 2/90 [↩]
4. Nama sebuah daerah yang terletak sekitar 45 Mil dari Kufah, Iraq. Di daerah inilah terjadi pertempuran hebat antara kaum muslimin melawan tentara Persia, di zaman kekhalifahan Umar bin Khatthab pada tahun 16 H. Kaum muslimin ketika itu di bawah komando Sa’ad Abi Waqqash, sedang pihak Persia dipimpin oleh Rustum. Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dan runtuhnya imperium Persia. [lihat: Mu'jamul Buldan, 3/353, dan dari berbagai sumber] [↩]
5. Khal artinya paman dari jalur ibu (saudara lelaki ibu [↩]
6. Sasan ialah nama dinasti yang berkuasa di Persia saat itu. Kaisar terakhir mereka adalah Yazdagrid III, yang melarikan diri setelah pasukan Persia di bawah komando Rustum porak-poranda di al-Qadisiyah. Jadi, di tangan dinasti Sasan-lah Imperium Persia tumbang setelah eksis selama ribuan tahun—pen. [↩]
7. Lihat: al-Isti’ab fi Ma’rifatil Ashhab, 2/90-91 [↩]
Jilbab.or.id
beberapa kapur sirih
Bismillah…
Assalaamu’alaykum warohmatullohi wabarokaatuhu
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga blog ini bisa hadir di depan pembaca.
Shalawat dan salam tak lupa mari kita haturkan pada junjungan kita, nabi agung kita, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Kaifa halukum akhwat fillah? Semoga bi khoyr. :)
Alhamdulillah kini department kerohanian islam nisa’ (DANNISA’) SMA N 1 WONOGIRI sudah mempunyai blog. Blog ini kami harapkan bisa bermanfaat untuk pembaca sekalian. Bermanfaat ke dalam maupun keluar, ke dalam untuk kami sendiri, kami bisa menguatkan iman kami dan keluar sebagai media publikasi kepada khalayak ramai mengenai kegiatan DANNISA’ yang kami anggap bermanfaat untuk diinformasikan.
Blog ini juga kami harapkan mampu memicu kreativitas akhowat SMA N 1 WONOGIRI untuk membuat suatu karya, khususon berupa tulisan, insyaAllah kami menampung tulisan yang bermanfaat untuk pembaca, jika berupa cerita kami menerima karya yang true story, sehingga diharapkan hikmah yang bisa diambil pun hikmah yang nyata, bukan sekedar hikmah khayalan.
InsyaAllah blog ini akan kami isi dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat, kegiatan DANNISA’, dan karya teman-teman yang masuk.
Kami sangat mengharap kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan blog ini ke depannya.
Kami haturkan syukron, jazaakumullahu khoyron, wa barokallahu fiikum atas kunjungan Antum ke blog ini dan partisipasi Antum.
Semoga apa yang kami harapkan bisa terwujud dan blog ini bisa menjadi ladang amal bagi kami.
Wassalaamu’alaykum warohmatullahi wa barokaatuhu.
Assalaamu’alaykum warohmatullohi wabarokaatuhu
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga blog ini bisa hadir di depan pembaca.
Shalawat dan salam tak lupa mari kita haturkan pada junjungan kita, nabi agung kita, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Kaifa halukum akhwat fillah? Semoga bi khoyr. :)
Alhamdulillah kini department kerohanian islam nisa’ (DANNISA’) SMA N 1 WONOGIRI sudah mempunyai blog. Blog ini kami harapkan bisa bermanfaat untuk pembaca sekalian. Bermanfaat ke dalam maupun keluar, ke dalam untuk kami sendiri, kami bisa menguatkan iman kami dan keluar sebagai media publikasi kepada khalayak ramai mengenai kegiatan DANNISA’ yang kami anggap bermanfaat untuk diinformasikan.
Blog ini juga kami harapkan mampu memicu kreativitas akhowat SMA N 1 WONOGIRI untuk membuat suatu karya, khususon berupa tulisan, insyaAllah kami menampung tulisan yang bermanfaat untuk pembaca, jika berupa cerita kami menerima karya yang true story, sehingga diharapkan hikmah yang bisa diambil pun hikmah yang nyata, bukan sekedar hikmah khayalan.
InsyaAllah blog ini akan kami isi dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat, kegiatan DANNISA’, dan karya teman-teman yang masuk.
Kami sangat mengharap kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan blog ini ke depannya.
Kami haturkan syukron, jazaakumullahu khoyron, wa barokallahu fiikum atas kunjungan Antum ke blog ini dan partisipasi Antum.
Semoga apa yang kami harapkan bisa terwujud dan blog ini bisa menjadi ladang amal bagi kami.
Wassalaamu’alaykum warohmatullahi wa barokaatuhu.
Langganan:
Postingan (Atom)